Sukses Adakan Gelar Wicara Seni, Ini Yang Disampaikan Ketum Sanida IAIS Sambas

Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh perkembangan musik di daerah melalui karya karya seniman,

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ISTIMEWA
Foto bersama Unit Kerja Mahasiswa (UKM), Sanggar Seni dan Budaya (Sanida) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas setelah selesai adakan Gelar Wicara Seni (GWS), Selasa 24 November 2020 malam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Unit Kerja Mahasiswa (UKM), Sanggar Seni dan Budaya (Sanida) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas sukses adakan Gelar Wicara Seni (GWS), pada Selasa 24 November 2020 malam.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Institut Agama Islam Sambas (IAIS), jalan Sejangkung, Kawasan Pendidikan Nomor 126, Sebayan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum UKM Sanida, Muhammad Safari Ariga, Gelar Wicara Seni (GWS) adalah sebuah talkshow yang membahas tentang kesenian di daerah Sambas.

"GWS pertama ini temanya 'Musik Sambas sudah sampai mana? Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh perkembangan musik di daerah melalui karya karya seniman," ujar Ariga kepada Tribun, Rabu 25 November 2020 pagi.

Baca juga: BEM FDH IAIS Sambas Sukses Adakan Musabaqoh Qishatil Maulid

Ariga yang kebetulan pada saat itu selaku host talkshow juga mengatakan narasumber yang didatangkan adalah para kreator Sambas.

"Narasumbernya Achmad Subhi (Sutradara, Produser, Konten Kreator), Mezi/Majinur Darlisanto (Musisi, Penulis album falsafah melayu), keduanya berasal dari dunia industri kreatif Sambas," jelas Ariga.

Ariga juga menyampaikan materi yang disampaikan kedua narasumbernya sangat luarbiasa.

"Kesannya luar biasa hangat, terutama sambutan dari narasumber terhadap kegiatan, dan peserta sangat antusias dengan jalannya proses diskusi, serta banyak informasi yang dapat digali lewat proses diskusi," ungkap Ariga.

Ariga juga berharap GWS yang baru pertama kali dilakukan ini dapat menjadi acara rutin, sehingga dapat mengangkat tema tema kesenian lain secara lebih mendalam dan menarik.

"Harapannya setelah terlaksana kegiatan, dapat memotivasi peserta yang hadir untuk membuat karya yang dimulai dari diri sendiri, dan bahkan dapat ikut andil dalam membantu pengembangan musik daerah selaku seniman," tutup Ariga. (Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved