Lestarikan Cagar Alam Makam Juang Mandor Landak, LDII Kalbar Tanam 1000 Pohon
Selain menanam 1000 pohon Kaliandra, LDII juga memberikan bantuan 200 pohon durian kepada warga
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Zulkifli
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Tingkat Kerusakan Lingkungan Cagar Alam Makam Juang Mandor yang cukup memperihatinkan, membuat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terpanggil melakukan penghijauan.
Melalui Gerakan 1000 Pohon untuk Taman Makam Juang Mandor, menjadi kontribusi LDII terhadap lingkungan. "LDII sebagai lembaga dakwah terpanggil untuk melakukan pelestarian lingkungan dengan penanaman 1000 pohon" ujar Ketua DPW LDII Kalbar Susanto disela-sela penanaman pada Sabtu (21/11/2020).
Selain menanam 1000 pohon Kaliandra, LDII juga memberikan bantuan 200 pohon durian kepada warga. Turut hadir Danramil Mandor Kapten TNI Joko Umbaran, Wakapolsek Ipda Sudarsum dan para tokoh adat dan tokoh agama
Lanjut dia, upaya pelestarian ingkungan harus masif dilakukan dan berkesinambungan.
"Insya Allah ini bukan sekedar awal, melainkan akan berkelanjutan.
Untuk itu mohon dukungan dari Muspika Mandor dan para tokoh adat dan tokoh agama," pintanya.
Disampaikan Susanto, tingkat kerusakan Cagar Alam Taman Juang Mandor yang cukup parah butuh kepedulian.
"Hanya melalui kepedulian kita, kerusakan lingkungan yang terjadi bisa diperbaiki. Namun memerlukan kolaborasi dari semua pihak," jelasnya.
Baca juga: Perkuat Solidaritas, LDII Kubu Raya Salurkan Sembako ke Pondok Pesantren dan Panti Asuhan
LDII Kalbar tambah Susanto, akan terus melakukan penanaman pohon di beberapa daerah.
"Target kita pada tahun 2020 ini tertanam 10.000 pohon.
Karena ini sebagai bagian dari dakwah dengan terus mengedukasi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," tegasnya.
Sedangkan Camat Mandor Erik Sonetus mengapresiasi dan berterima kasih kepada LDII.
"Saat menerima kunjungan LDII beberapa minggu lalu dengan menyampaikan niat baiknya, atas nama pemerintah kecamatan, saya berterima kasih," ungkapnya.
Disampaikan Camat, luasan Cagar Alam Taman Makam Juang Mandor sekitar 700 hektar itu sudah semestinya dijaga dan dirawat.
"Ini situs sejarah dan wajib dijaga kelestarian lingkungannya. Jika hari ini tidak ada upaya tidak menutup kemungkinan cagar alam ini tinggal nama," tegas Erik.
Dirinya juga berharap ke depan ada gerakan-gerakan serupa seperti LDII.
"Semoga kegiatan pagi ini menginspirasi lembaga atau forum lain untuk memperbaiki dan menjaga lingkungan," harapnya (*)