Pilkada Serentak 2020
Gerindra Kalbar Harap Jangan Ada Praktek Money Politik di Pilkada 2020
Menurutnya pula, banyak cara untuk menarik simpati masyarakat selain daripada praktek money politik.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua DPD Partai Gerindra Kalbar, Yuliansyah mengajak seluruh elemen yang ikut serta dan terlibat dalam pelaksanaan Pilkada untuk tidak melakukan praktek money politik ataupun politik uang.
Hal tersebut, dikatakan pria yang juga Ketua Hiswana Migas Kota Pontianak ini demi mencerdaskan masyarakat dan memajukan iklim demokrasi yang ada di Indonesia dan Kalbar pada khususnya.
"Pada pilkada ini saya mengajak untuk kita semua seluruh elemen yang terlibat dan terjun langsung untuk tidak melakukan praktek politik uang atau biasa juga disebut money politik, karena apa? Kita ingin masyarakat cerdas menentukan pemimpinnya, dan juga tentu agar demokrasi kita semakin baik," katanya, Senin 23 November 2020.
Bang Yuli, sapaan akrabnya pun menilai jika praktek money politik masih tetap dilakukan akan membuat kualitas demokrasi di Indonesia menurun.
Selain dari pada itu, dikatakannya, masyarakat juga akan menyesal nantinya karena bakal sulit bahkan tidak didengar saat menyampaikan aspirasi kepada pemimpin yang terpilih dengan cara tidak baik.
Baca juga: Fraksi Gerindra Harapkan RPJMD Perubahan Jadi Solusi bagi Masyarakat
"Imbauan inikan bukan hanya tugas KPU dan Bawaslu, namun tugas kita bersama, karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," tuturnya.
"Saya mengajak untuk masyarakat dengan tegas praktek money politik, kita ubah perilaku yang kurang baik selama ini, kita ubah iklim demokrasi selama ini," tambah pria yang juga Ketua Pengprov IMI Kalbar.
Menurutnya pula, banyak cara untuk menarik simpati masyarakat selain daripada praktek money politik.
Diantaranya ialah program yang prioritas untuk masyarakat.
"Kita pilih pemimpin dengan program yang prioritas dan menyentuh masyarakat, karena akan menunjang dan demi kesejahteraan selama lima tahun kedepan dan seterusnya," kata Yuli.