Indonesia Kembali Tambah Utang, Setelah Australia Kini Jerman, untuk Apa?

Pemerintah Indonesia kembali menambah utang dari luar negeri. Setelah Australia, Indonesia kembali pinjaman utang baru dari Jerman.

Thinkstock
Ilustrasi uang rupiah dan dollar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menambah utang dari luar negeri.

Setelah Australia, Indonesia kembali pinjaman utang baru dari Jerman.

Kal ini, tambahan utang baru datang dari Pemerintah Republik Federal Jerman sebesar 550 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun.

Pinjaman ini didapatkan Pemerintah RI dari Jerman setelah sebelumnya, mendapatkan pinjaman utang dari Pemerintah Australia senilai 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,4 triliun.

Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia dalam pengumumannya menyatakan, pinjaman Rp 9,1 triliun ini untuk mendukung perluasan rumah sakit pendidikan di Makassar dan Malang.

Ini sebagai kontribusi Jerman terhadap Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) I dan II.

Baca juga: SINGGUNG Politisasi Utang Indonesia di Depan DPR, Sri Mulyani: Kita Beri Informasi Digoreng-goreng

Baca juga: Indonesia Tambah Utang, Menkeu Sri Mulyani Umumkan Pinjaman Rp 15 Triliun dari Australia

CARES I dan II terdiri atas langkah-langkah penyediaan alat medis, peningkatan ekonomi, dan bantuan terarah untuk kelompok rentan.

Jumat lalu, perjanjian pinjaman senilai 550 juta euro atau sekira Rp 9,1 triliun rupiah telah ditandatangani secara terpisah di kantor Bank Pembangunan Jerman KfW di Frankfurt dan di Kementerian Keuangan di Jakarta.

"Kondisi penandatanganan ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi," tulis Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia melalui akun Facebook dan Twitter resmi.

Sebelumnya, Indonesia menambah utang dalam upaya memerangi pandemi virus corona atau Covid-19.

Kali ini, pinjaman datang dari Australia.

Penandatanganan kesepakatan pinjaman Indonesia kepada Australia dilakukan, Kamis 12 November 2020.

Kesepakatan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Adapun total pinjaman pemerintah Indonesia kepada Australia adalah sebesar A$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.

Dana pinjaman tersebut memang rencananya akan digunakan pemerintah Indoensia untuk membantu memerangi Covid-19.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar di Dunia, Lebih Tinggi Thailand

"Semua orang, seluruh lapisan masyarakat, dirugikan oleh Covid-19,” ungkap Sri Mulyani, seperti dikutip Reuters.

“Peran kebijakan fiskal bersama dengan instrumen lain, seperti kebijakan moneter, sangat kritis di masa sulit ini," imbuhnya.

Indonesia sampai saat ini masih menjadi negara ASEAN yang menerima dampak paling buruk dari pandemi virus corona.

Tercatat, total sebanyak 448.118 kasus infeksi dan 14.836 kematian per hari Rabu 11 November 2020.

Sri Mulyani belum memberikan rincian mengenai kapan dana pinjaman tersebut akan diterima, termasuk ke sektor mana saja dana tersebut akan dialokasikan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah dari Australia, Indonesia Berutang ke Jerman Rp 9,1 Triliun

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved