Belajar dari Rumah

KUNCI Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 132 133 135 139 140 141 Subtema 3 Ayo Belajar Berwirausaha

Artikel kali ini akan membahas kunci jawaban dari buku tematik Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 2.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Buku Tematik Tema 5 Kelas 6 SD
Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Selama belajar dari rumah adik-adik bisa menyimak kunci jawaban buku tematik yang dibuat secara berkelanjutan.

Artikel kali ini akan membahas kunci jawaban dari buku tematik Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 2.

Kunci jawaban dari sejumlah soal yang diambil dari halaman 132 133 135 139 140 141 di Buku siswa kelas 6 tema 5 edisi revisi 2018.

Dalam tema 5 ini berjudul Wirausaha dengan subtema 3 berjudul Ayo, Belajar Berwirausaha.

Pada subtema 3 pembelajaran 2 memiliki 14 halaman dari 131 sampai 144 dengan dua sub judul.

Untuk menyimak kunci jawaban diharapkan agar membaca dan memahami seluruh isi materi dalam menjawab soal sendiri.

Kunci jawaban guna membantu orang tua dalam mengoreksi jawaban anak belajar.

Pembahasan kunci jawaban dirangkum dari berbagai sumber diantaranya dari koesrow.blogspot.com.

Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 99 100 101 102 Subtema 2 Pembelajaran 4 Usaha di Sekitarku

Ayo Membaca

Gelang Benang, Kreatif Mengisi Waktu Luang

Man, seorang anak laki-laki Suku Sasak dari Desa Sade, Lombok. Usianya hampir 12 tahun. Ia baru saja menyelesaikan ujian akhir tingkat SD di sekolahnya. Usai sekolah, Man dan beberapa teman seusianya secara kreatif mengisi waktu luang dengan berjualan aneka warna gelang benang buatan sendiri. Sejak dini, anak-anak Suku Sasak terbiasa menyaksikan kaum ibu memintal benang dan menenun kain. Sisa benang aneka warna mereka jalin dengan beragam kreasi untuk dijadikan gelang.

Desa Sade terletak di Lombok Tengah, tidak jauh dari Pantai Kuta. Melihat ramainya wisatawan pengunjung pantai, Man dan teman-teman melihat peluang usaha untuk mengisi waktu luang mereka. Menjelang sore hari, mereka menawarkan berbagai aneka gelang benang buatan mereka ke wisatawan pengunjung pantai. Dengan kreatif mereka membuat berbagai ragam jalinan untuk ditawarkan. Kadangkala, mereka sisipkan manik-manik kayu untuk mempercantik gelang. Menyadari bahwa harga gelang yang dijual tidak dapat terlalu tinggi, mereka mengganti benang hasil pintalan kapas dengan benang jahit yang mereka beli di pasar. Seuntai gelang mereka jual dengan harga Rp5.000,00 hingga Rp15.000,00. “Dalam sehari, biasanya aku bisa menjual lima sampai enam gelang. Rata-rata dalam sehari kami bisa membawa pulang uang Rp30.000,00,” ujar Man. Ketika ditanyakan untuk apa uang hasil jualan tersebut, “Untuk menambah uang jajan, dan membeli perlengkapan sekolah,” jawabnya sambil tersenyum lebar.

Walau tidak pernah diminta oleh kedua orang tuanya untuk membantu keuangan keluarga, Man selalu memberikan uang hasil jualannya kepada ibunya. Ketika sewaktu-waktu ingin membeli barang keperluan sekolah, ibunya akan memperbolehkan Man menggunakan uang tersebut.

Man tidak kehilangan waktu bermainnya karena berjualan. Ia berjualan sambil bermain air dan bercengkerama di pinggir pantai dengan teman-temannya. Menjelang matahari terbenam, Man dan teman-temannya pulang untuk mengerjakan tugas sekolah dan beristirahat. Ketika tugas sekolah sudah selesai, Man membuat beberapa gelang untuk mengisi kembali persediaan untuk berjualan esok hari.

Man bangga ketika gelang hasil buatannya dipuji oleh wisatawan. Sederhana, namun unik dan kreatif, begitu komentar para wisatawan terhadap gelang benang buatan Man dan teman-temannya. Kreativitas Man dalam memanfaatkan waktu luang memberinya pembelajaran hidup yang tak ternilai.
[Santi-ditulis berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014]

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved