Kalender Astronomi November 2020 , Mulai dari Bulan Sabit Muda Hingga Puncak Hujan Meteor Leonid
Fenomena-fenomena tersebut berlangsung pada 16-22 November 2020, mulai dari penampakan pertama bulan sabit muda hingga fase perbani awal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa Lapan) kembali merilis sederet fenomena astronomi yang terjadi pada minggu ketiga bulan November ini.
Fenomena-fenomena tersebut berlangsung pada 16-22 November 2020, mulai dari penampakan pertama bulan sabit muda hingga fase perbani awal.
Informasi ini juga telah disampaikan melalui kanal-kanal resmi Pussainsa Lapan.
Baca juga: Daftar Fenomena Langit November 2020: Ada Gerhana Bulan hingga Puncak Hujan Meteor Leonid
Berikut adalah rincian waktu dan penjelasan dari setiap fenomena astronomi pada minggu ketiga bulan November ini:
1. Bulan sabit muda
Fenomena ini dapat disaksikan pertama kali menggunakan alat bantu optik maupun mata telanjang pada 16 November 2020, yaitu sejak terbenam Matahari pukul 17.47 WIB hingga 19.00 WIB saat Bulan terbenam.
Jarak toposentrisnya adalah 359.735 km dengan iluminasi 2,27 persen dan lebar sudut 0,75 menit busur.
"Bulan sabit muda kali ini berumur 29,7 jam, elongasi 16,35 derajat dan terbenam dari arah Barat-Barat Daya di konstelasi Ophiuchus," tulis Lapan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/11/2020).
Puncak hujan meteor Leonid akan terjadi pada 18 November 2020, yaitu sekitar saat terbit Matahari ketika berada di titik tertinggi (kulminasi).
"Hujan meteor Leonid adalah hujan meteor yang titik radian (titik muncul meteor) berada di Leo," tulis Lapan.
Fenomena ini aktif sejak 6-30 November 2020.
Hujan meteor Leonid dapat disaksikan sejak pukul 00.30 WIB hingga terbit Matahari pada pukul 05.25 WIB dengan intensitas berkisar 11 meteor per jam (Pulau Rote) hingga 14 meteor per jam (Pulau Weh) untuk wilayah Indonesia.
Adapun ketinggian titik radian saat kulminasi bervariasi mulai 52 derajat (Pulau Rote) hingga 69 derajat (Pulau Weh).