Mahasiswa MIPA Untan Beri Pelatihan Produksi Handsanitizer Kepada Kelompok Masyarakat Desa Kuala Dua

Program pelatihan yang diinisiasi oleh PT Pertamina (Persero) DPPU Supadio inipun sengaja diberikan, guna memanfaatkan peluang usaha baru di era pande

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Titik Lestari, satu diantara mahasiswi MIPA Untan saat memberikan pelatihan pembuatan Handsanitizer kepada kelompok masyarakat Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, pada Sabtu 14 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Penggunaan masker dan rajin mencuci tanggan dengan sabun atau handsanitizer saat ini merupakan bagian dari rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran virus Covid-19.

Untuk itu, sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya diberikan pelatihan pembuatan masker dan handsanitizer oleh mahasiswa dari Universitas Tanjupura (Untan).

Program pelatihan yang diinisiasi oleh PT Pertamina (Persero) DPPU Supadio inipun sengaja diberikan, guna memanfaatkan peluang usaha baru di era pandemi Covid-19.

Dengan harapan dapat menjadi stimulus dalam membantu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Titik Lestari, satu diantara mahasiswi MIPA Untan yang menjadi pendamping dalam pembuatan Handsanitizer mengatakan bahwa, dalam pembuatan handsanitizer inipun sangat mudah dilakukan dirumah.

Apalagi kata Titik, bahan-bahan produksi handsanitizer ini juga sangat mudah ditemukan di apotek maupun di toko-toko bahan kimia.

Baca juga: Kades Kuala Dua Sambut Baik Kerjasama Pertamina DPPU Supadio Berdayakan Masyarakat

"Jadi pembuatan handzanitizer ini kita juga memang menggunakan standar WHO. Kita disini memperkenalkan cara produksi handsanitizer kepada ibu-ibu.

"Namun, yang berbeda dari handsanitizer lainnya itu kita menggunakan minyak atsiri. Yang artinya itu mempunyai double protection untuk tangan,"

"Jadi punya khasiat lebih dalam membunuh kuman ditangan. Inovasi terbaru dari kita yaitu menggunakan minyak atsiri," jelas Titik saat memberikan pelatihan pembuatan Handsanitizer kepada kelompok masyarakat Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, pada Sabtu 14 November 2020.

Dengan inovasi terbaru yakni menggunakan minyak atsiri, kata Titik akan dapat memaksimalkan membunuh kuman ditangan.

"Pembuatannya itu sangat mudah, apalagi bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan, ada di apotek, di toko-toko bahan kimia. Kecuali mintak atsirinya, untuk sekarang kita masih produksi sendiri. Namun,"

"Minyak Atsiri adalah minyak hasil penguapan dari kulit jeruk. Namun jika menginginkan wangi dari cengkeh dan serai juga bisa. Cairan glisero, hidrogen peroxide, etanol dan air tanpa mineral yang bisa didapatkan di toko bahan kimia dan apotik terdekat,"

"Setelah menyiapkan bahan–bahan tersebut campurkan satu persatu bahan di dalam sebuah wadah dengan sesuai selera dan kebutuhan hasil handsanitizer, setelah di campurkan simpan dalam botol khusus handsanitizer, ketika sudah jadi simpan handsanitizer selama satu hari untuk memaksimalkan penggunaan," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved