LIVE NOW❗ Habib Rizieq Tiba di Indonesia – Rekam Jejak Habib Rizieq Shihab – Siapa Habib Rizieq ?

Live streaming Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia setelah sekian lama di Arab Saudi.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia setelah sekian lama di Arab Saudi. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu tiba di Tanah Air pagi ini, 10 November 2020. 

Rizieq yang Selalu Gagal Pulang ke Tanah Air

Sejak tahun 2017, Rizieq Shihab tak pernah pulang ke Tanah Air.

Dia hanya menyampaikan rencana kepulangannya ke Tanah Air terhalang pencekalan dari pemerintah Arab Saudi.

Akibatnya, Rizieq tidak menghadiri tiga kali Reuni 212, yakni tahun 2017, 2018, dan 2019.

Rizieq menuduh, pencekalan terhadap dirinya dilakukan atas permintaan pemerintah Indonesia.

Padahal Rizieq sudah berada di Arab Saudi selama dua tahun dan ingin pulang ke Tanah Air. Rizieq mengaku pernah melaporkan pencekalan tersebut ke pemerintah Indonesia.

Bahkan, kata Rizieq, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi pernah mengirim utusan resmi ke kediamannya di Kota Mekkah untuk mengklarifikasi pencekalan tersebut.

Tak hanya meminta keterangan dari Rizieq, utusan tersebut juga meminta salinan dokumen, seperti paspor dan visa.

Utusan yang dikirim ialah Ketua Pos Badan Intelijen Negara (BIN) yang ada di KBRI Riyadh, Arab Saudi.

"Bahkan, handphone dari pos BIN dari KBRI tersebut saya sempat bicara dengan Pak Dubes, saya sempat menawarkan Pak Dubes untuk mampir ke rumah saya untuk datang ke kota suci Mekkah," ujar Rizieq dalam sambutannya lewat video pada acara reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, 2 Desember 2019.

Rizieq juga mengaku diperintahkan oleh Dubes Indonesia untuk Arab Saudi untuk memberi keterangan selengkap-lengkapnya pada utusan KBRI tersebut.

Namun, pertemuan Rizieq dengan utusan Dubes Indonesia untuk Indonesia tetap tak menghasilkan solusi apapun.

Rizieq masih merasa dicekal untuk pulang ke Indonesia. Atas pencekalan tersebut, pemimpin FPI itu merasa diasingkan oleh Pemerintah Indonesia.

Dia menegaskan tidak dapat pulang ke Indonesia karena larangan dari otoritas Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia.

"Saya masih dicekal oleh Pemerintah Saudi Arabia dengan alasan keamanan atas permintaan Pemerintah Indonesia," kata Rizieq.

Rizieq mengatakan, tuduhan pencekalan atas permintaan pemerintah Indonesia bukan tanpa bukti.

Menurut dia, Duta Besar Arab Saudi, baik yang lama maupun baru, ingin membantu kepulangannya ke Indonesia.

Namun, terhalang oleh sikap Pemerintah Indonesia.

"Pengakuan dari dua duta besar tersebut sudah cukup menjadi bukti bagi kita bahwa pencekalan yang terjadi pada saya saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah pengasingan oleh rezim penguasa Indonesia saat ini," ucap Rizieq.

Klaim pencekalan Rizieq dengan tegas dibantah pemerintah.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menegaskan pemerintah Indonesia tidak pernah memasukkan Rizieq Shihab dalam daftar pencekalan.

Sehingga Yasonna tidak mempermasalahkan jika Rizieq Shihab memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Rizieq disebut bebas untuk masuk ke Indonesia.

"Soal Habib Rizieq, kalau beliau mau masuk (ke Indonesia), ya masuk saja, enggak ada, kita enggak ada daftar cekal kita, enggak ada daftar tangkal di kita, kalau mau masuk, masuk," kata Yasonna dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 25 Februari 2020.

Pernyataan Yasonna juga didukung oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Agus menegaskan, pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi kepulangan pemimpin FPI tersebut.

"Pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi kepulangan MRS (Muhammad Rizieq Shihab). Empat tiket (pesawat) Saudia juga sudah ada," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat 6 November 2020.

Baca juga: Habib Rizieq Pulang❗ Beredar Video Habib Rizieq Tinggalkan Satu Tempat di Arab Saudi

Dia Tak Pernah Mengadu ke KBRI

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan, selama ini Rizieq Shihab tidak pernah mengadu ke KBRI Riyadh.

Ia mengatakan, sejak kasus yang membelitnya di Arab Saudi, Rizieq tak pernah datang ke KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah.

"Bagaimana KBRI bisa bantu? MRS juga tidak pernah mengadukan ke KBRI Riyadh sejak awal kasusnya bergulir," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat 6 November 2020.

Padahal, kata dia, jarak dari Mekkah ke KBRI Riyadh juga tidak terlalu jauh. Hanya 1.000 kilometer dari KBRI Riyadh dan 100 kilometer ke KJRI Jeddah.

"Apalagi ke KBRI Riyadh yang jaraknya 1.000 km dari Mekkah, ke KJRI Jeddah yang hanya 100 km dan cukup 45 menit saja tidak pernah melaporkan permasalahan yang dia hadapi," kata Agus.

Selain itu, menurut dia, kasus Rizieq juga tidak masuk prioritas KBRI di Riyadh.

Agus mengatakan, KBRI lebih memprioritaskan kasus-kasus high profile case (HPC) atau kasus-kasus yang berkaitan dengan hukuman mati dan nyawa.

Rizieq akhirnya pulang

Dua tahun berselang, Rizieq mengumumkan rencana kepulangannya dari Arab Saudi.

Rizieq bertolak dari Arab Saudi pada 9 November 2020, dan rencananya tiba di Indonesia pada 10 November 2020, hari ini, pukul 09.00 di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Rizieq, dia akhirnya bisa pulang ke Indonesia setelah mendapatkan perpanjangan visa.

Informasi kepulangan tersebut disampaikan langsung oleh Rizieq Shihab melalui akun YouTube Front TV, Rabu 4 November 2020.

"Insya Allah saya dan keluarga hari Senin tanggal 9 November 2020 pukul 19.30 waktu Saudi akan terbang dari Bandara Kota Jeddah dengan pesawat Saudia Airlines, nomor penerbangan SV816. Terbang dari Kota Jeddah menuju Jakarta langsung," ujar Rizieq yang didampingi para pengurus FPI.

Jelang kedatangannya, imbauan kepada pengikut Rizieq untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan apabila ingin menjemput di Bandara Soetta terus digencarkan.

Pasalnya, kini Indonesia masih menetapkan status pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan massa pendukung Rizieq untuk tertib dan menjalankan protokol kesehatan saat menyambut kepulangan pimpinan FPI itu di Bandara Soetta.

Mahfud mengatakan, nantinya aparat Kepolisian akan mengamankan kedatangan Rizieq di Indonesia. Pengamanan dilakukan secara reguler.

"Kalau membuat kerusakan itu berarti bukan pengikutnya Habib Rizieq. Kita sikat kalau dia buat kerusuhan. Kalau pengikut Habib Rizieq yang tertib," kata Mahfud, Kamis 5 November 2020.

Sementara itu, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat menyatakan, Rizieq wajib menjalani isolasi mandiri di kediamannya selama 14 hari setibanya di Tanah Air.

Hal itu merupakan prosedur pengendalian Covid-19 bagi WNI/WNA yang datang dari luar negeri.

Tak hanya itu, Rizieq juga wajib mengantongi surat keterangan yang menunjukkan negatif Covid-19 berdasarkan tes polymerase chain reaction (PCR).

Surat itu hanya berlaku selama tujuh hari. Apabila Rizieq tak mengantongi bukti hasil tes PCR yang menunjukkan negatif Covid-19, maka dia wajib menjalani pemeriksaan swab.

"Jika hasilnya negatif bisa melanjutkan perjalanan dan menjalani karantina mandiri di rumah/ tempat tinggalnya selama 14 hari," ucap Budi.

Adapun, pengamanan Bandara Soetta telah diperketat jelang kedatangan Rizieq.

Pelaksana tugas (Plt) Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar mengatakan, ada 970 personel Aviation Security (Avsec) yang disiapkan untuk pengamanan di luar Polri dan TNI.

Haerul mengimbau massa yang akan melakukan penjemputan tidak menganggu operasional bandara.

"Protokol kesehatan Covid-19 tetap dilakukan di terminal. Terutama untuk menjaga jarak dan menggunakan masker," ucap Haerul. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontroversi Rizieq Shihab: Insiden Monas, Terseret Kasus hingga Kembali dari Arab Saudi"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved