Menuju Penentuan Presiden AS, Berikut Sejumlah Fakta Menarik Dinamika Pilpres Amerika Serikat 2020

Ada pun serangkaian peristiwa dan catatan penting yang mewarnai Pilpres AS tahun ini menjelang penentuan.

AFP
PILPRES AS - Dua Calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden vs Donald Trump. 

Selain itu sebagaimana diberitakan Sky News Kamis (5/11/2020), Biden juga unggul dalam hal popular votes, di mana dia meraup 72,1 juta suara.

Sementara Trump merengkuh 214 electorat votes.

Meski begitu untuk popular, dia mendapat 68,6 juta. Naik tiga juta dibandingkan 2016.

Salah Ketik

Suara untuk Joe Biden pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di Michigan melonjak lebih dari 138.000 pada Rabu (4/11/2020) pagi waktu setempat, yang ternyata karena salah ketik.

"Jadi ketika semua orang tidur dan semuanya pulang, Demokrat di Michigan secara ajaib mendapat 138.339 suara, dan semua 138.339 suara itu secara ajaib jatuh ke Biden? Itu sama sekali tidak mencurigakan," sindir seorang netizen di Twitter.

Lonjakan angka itu awalnya dituding sebagai kecurangan pada Pemilu AS, tetapi langsung diklarifikasi oleh Caroline Wilson, juru tulis Shiawassee County, Michigan tengah.

"Saya menambahkan nol tambahan secara tidak sengaja, sehingga laporannya 153.710 suara untuk Biden, padahal seharusnya 15.371."

"Begitu (kesalahan) ditemukan langsung diperbaiki, mungkin setelah 20 menit, jadi saya terkejut betapa cepatnya ini menyebar," ucap Wilson kepada kantor berita AFP.

Klaim Kemenangan Lawan

Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pilpres AS, meski saat ini penghitungannya belum selesai.

Berbicara dari Gedung Putih, sang presiden berjanji bakal membawa pemilu ini ke Mahkamah Agung AS karena dia ingin menggunakan hukum secara semestinya.

"Kita akan menang dan sejauh yang saya ketahui, kita sudah memenanginya," kata Trump meski 10 negara bagian belum mengumumkan hasilnya. Dilansir AFP dan Sky News, Rabu (4/11/2020), sang presiden dari East Room Gedung Putih menyebut pemilu ini kecurangan terbesar di depan publik.

Dia kemudian mengeklaim bahwa seharusnya penghitungan sudah ditutup, dan dia tak ingin ada surat suara dimasukkan dalam daftar pada pukul 04.00 keesokan harinya.

Oleh karena itu, dia berencana menggugat ke Mahkamah Agung supaya memerintahkan segala penghitungan surat-surat bisa dihentikan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved