Update Hitung Cepat Pilpres AS Jumat Siang – Joe Biden Menuju Gedung Putih Gusur Donald Trump

Calon presiden (capres) Amerika Serikat ( AS) petahana dari Partai Republik Donald Trump marah dan mengklaim dia telah dicurangi dalam pilpres AS.

Editor: Marlen Sitinjak
SHUTTERSTOCK/NICOLETA IONESCU
Ilustrasi Donald Trump dan Joe Biden, dua kandidat di Pemilu Presiden AS 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, WASHINGTON DC - Proses Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat ( AS ) kian memanas pasca-pencoblosan.

Calon presiden (capres) Amerika Serikat ( AS) petahana dari Partai Republik Donald Trump marah dan mengklaim dia telah dicurangi dalam pilpres AS.

Dia mengamuk dan menyembur dengan klaim-klaimnya yang tidak berdasar ketika pengitungan suara pilpres AS menunjukkan saingannya, capres dari Partai Demokrat Joe Biden, semakin mendekati kemenangan.

"Mereka mencoba mencuri pemilu," kata Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis 5 November 2020 malam waktu setempat, dua hari setelah pemungutan suara pemilu AS ditutup.

Baca juga: Update Hasil Pilpres Amerika Terkini ! Hasil Pemilu Amerika Tahun 2020 Joe Biden Vs Donald Trump

Link Update ELECTION RESULTS 2020

LINK >>>

LINK 1>>>

LINK 2>>>

Tanpa memberikan bukti, Trump berpidato selama hampir 17 menit untuk membuat semacam pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di Negeri “Uncle Sam” yang belum pernah terdengar sebelumnya dari seorang presiden AS.

Bahkan, dia tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato.

Menurut Trump, Partai Demokrat menggunakan suara ilegal untuk mencuri pemilihan dari kubunya sebagaimana dilansir dari AFP.

“Kalau kalian menghitung suara legal, saya menang dengan mudah. Mereka (Partai Demokrat) mencurangi pemilu, dan kami tidak akan membiarkannya terjadi,” klaim Trump.

Pidato Trump tersebut merupakan kemunculan pertama Trump di depan media setelah malam pemilu berakhir pada Selasa 3 November 2020 malam.

Keluhan Trump tersebut secara khusus menkritik integritas pemungutan suara yang melalui mail-in ballot alias pemungitan suara dengan layanan pos AS.

Pergeseran pemungutan suara melalui mail-in ballot tahun ini mencerminkan keinginan pemilih untuk menghindari risiko terpapar Covid-19 di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: Joe Biden Ukir Sejarah Baru Pecahkan Rekor Obama, Biden Unggul Dari Trump

Namun, Trump sering menyangkal keseriusan virus dan mengatakan kepada pendukungnya untuk tidak memilih melalui mail-in ballot.

Oleh karena itu, jauh lebih sedikit simpatisan Partai Republik dan pendukung Trump yang memanfaatkan opsi mail-in ballot dibandingkan dengan Demokrat.

Beberapa jaringan televisi arus utama AS memotong siaran langsungnya di tengah-tengah pidato Trump, salah satunya adalah MSNBC.

MSNBC memilih menghentikan siaran langsung pidato Trump dengan kebutuhan untuk memperbaiki klaim palsu sang presiden.

Biden Makin Dekat ke Gedung Putih

Pernyataan Trump tersebut terlontar ketika beberapa negara bagian belum rampung menghitung surat suara namun hasil sementara pilpres AS menunjukkan Biden semakin mendekati kursi kepresidenan AS.

Biden hanya membutuhkan kemenangan di Arizona dan Nevada untuk dapat melenggang ke Gedung Putih.

Sedangkan Trump masih harus memenangkan sejumlah negara bagian seperti Pennsylvania, Georgia, Nevada, dan Arizona agar bisa mempertahankan jabatannya.

Dalam komentarnya kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, Biden mengatakan firasatnya semakin baik.

Baca juga: SURAT Suara Ajaib di Michigan Bocor? Suara Joe Biden Melonjak 138 Ribu Kalahkan Trump

"Kami yakin, saat penghitungan selesai, saya dan Senator (Kamala) Harris (cawapres yang diusung Biden) akan dinyatakan sebagai pemenang," ujar Biden.

Biden, yang telah berjanji untuk menyembuhkan negara yang dirusak oleh empat tahun kekuasaan Trump, mengimbau rakyat AS terutama pendukungnya untuk tetap tenang.

"Prosesnya sedang bekerja. Penghitungannya akan segera selesai. Kita akan mengetahuinya,” kata Biden.

Semua tentang Pennsylvania?

Di Georgia, Trump unggul tipis dengan selisih kurang dari 3.500 suara dari Biden.

Dengan 98 persen surat suara yang sudah dihitung, Trump dan Biden menunggu hasil akhir.

Di Arizona dan Nevada, Biden mempertahankan keunggulannya untuk sementara.

Jika Biden memenangkan kedua negara bagian itu, praktis dia akan memperoleh 270 electoral vote (suara elektoral) dan mengambil alih Gedung Putih.

Tetapi potongan terbesar dari teka-teki itu adalah Pennsylvania, di mana keunggulan awal Trump lagi-lagi terus terkuras setelah petugas menghitung suara dari mail-in yang baru saja masuk.

Menurut penghitungan Fox News dan Associated Press, Biden unggul dengan 264 suara elektoral dengan masuknya Arizona di kubu capres dari Partai Demokrat tersebut.

Kalau Arizona tidak dimasukkan ke dalam wilayah yang dimenangi oleh Biden, maka mantan Wakil Presiden tersebut memperoleh 253 suara elektoral.

Jika Biden mengambil alih Pennsylvania, dia akan meraup 20 suara elektoral vote tambahan dan akan langsung menggamit 273 suara elektoral kalau saja tiba-tiba kehilangan Arizona.

Dengan lebih dari 325.000 surat suara tersisa, pejabat yang mengawasi pemilihan di Pennsylvania, Kathy Boockvar, mengatakan kepada pers bahwa dia tidak dapat memberikan perkiraan untuk penghitungan lengkap.

Baca juga: PARA PAKAR Hukum Kecam Kecerobohan Trump, Hasil Piplres AS 2020 Biden Berpeluang Menang?

"(Gap-nya) sangat dekat di Pennsylvania, kan?

Jadi itu berarti butuh waktu lebih lama untuk benar-benar melihat siapa pemenangnya,” Kata Boockvar.

Hasil terbaru menunjukkan keunggulan Trump di negara bagian tersebut menyusut menjadi sekitar 61.000 suara atas biden.

Trump Coba Hentikan Penghitungan

Tim Kampanye Trump terus berkeras bahwa Trump bakal menang. Mereka mengklaim bahwa surat suara dari pendukung Trump banyak yang tidak dihitung.

Tetapi fokus Trump yang luar biasa adalah mengklaim dengan tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan massal.

Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya pada Rabu 4 November 2020 dan mengancam akan mencari intervensi Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara.

Sejak itu, timnya menyebar ke seluruh negara bagian, menantang hasil penghitungan suara di pengadilan, dan mengadakan serangkaian konferensi pers di mana para pendukung mengajukan tuduhan penyimpangan.

"HENTIKAN PENGHITUNGAN!" Trump menulis di akun Twitter-nya pada Kamis 5 November 2020 pagi waktu setempat.

Sementara Trump menuntut penghitungan dihentikan di Georgia dan Pennsylvania, tempat dia unggul tipis, para pendukung dan tim kampanyenya berkeras agar penghitungan surat suara berlanjut di Arizona dan Nevada, tempat dia membuntuti Biden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Pilpres AS: Biden Dekati Angka Keramat, Trump Mengamuk"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved