Pimpin Apel Kesiapan Penanganan Bencana Alam, Muda Mahendrawan Ajak Waspada Fenomena La Nina

Manajemen bencana adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan masyarakat yang berkelanjutan,

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ MUZAMMILUL ABRORI
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana saat Apel Konsolidasi Kesiapan Penanganan Bencana Alam, di halaman Mapolres Kubu Raya, pada Jumat 6 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana akibat fenomena la nina, Kepolisian Resor Kubu Raya menggelar Konsolidasi Kesiapan Penanganan Bencana Alam, di halaman Mapolres Kubu Raya, Jumat 6 November 2020.

Bertindak sebagai inspektur apel, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam amanatnya mengajak, untuk lebih waspada terhadap fenomena La Nina yang menyebabkan terjadi peningkatan akumulasi curah hujan yang tinggi. 

"Perkiraan BMKG kemaren terkait dengan dampak dari La Nina yang diprediksi akan ada di seluruh Indonesia, termasuk di Kubu Raya," terang Muda Mahendrawan  kepada awak media seusai apel.

“Dan dampak la nina tersebut akan mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor,” tambah Muda Mahendrawan

Baca juga: Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Resmikan TPS 3R Menanjak

Menyikapi hal itu, ia menyatakan pentingnya kesiapan pemerintah daerah bersama TNI/Polri dan elemen terkait lainnya. 

Kesiapan tersebut berkaitan dengan personel, peralatan, dan manajemen bencana. 

Kesemua itu, menurutnya, merupakan bentuk kesiapsiagaan untuk menghindari ancaman bencana yang menimbulkan kerugian. 

“Manajemen bencana adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan masyarakat yang berkelanjutan,” terangnya.

Selain kesiapan unsur-unsur pimpinan daerah, dirinya menyebut satu tugas penting yakni menyiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana. 

Menurutnya masyarakat harus memahami risiko dan penanganan bencana di lingkungan masing-masing. 

Sebab penanggulangan bencana selalu mengutamakan partisipasi masyarakat. 

“Karena pada prinsipnya setiap masyarakat mempunyai hak untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan melalui intermediasi dan legitimasi yang mewakili kepentingannya,” jelasnya. 

Muda berharap apel konsolidasi kesiapan menghadapi bencana tak hanya seremonial. Namun menjadi momen penting untuk meningkatkan koordinasi terkait penanganan bencana. 

Sebab kata Muda, meski dapat diprediksi, kapan datangnya bencana tidak pernah dapat diketahui secara pasti. 

Baca juga: Bupati Citra Duani Minta Satgas Siaga Bencana Alam

“Untuk itu kesiapan personel maupun peralatan harus selalu kita siapkan dan dicek dan ricek kondisinya. Hal itu agar pada saat terjadi bencana dapat langsung bergerak sesuai dengan situasi di lapangan,” pesannya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved