MABM Mempawah Luncurkan Unit Kerja Warung Kopi

Ketua MABM Kabupaten Mempawah menjelaskan, bahwa program unit kerja ini sebagai bentuk upaya memajukan seni budaya melayu Kabupaten Mempawah.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah meluncurkan program kerja berupa unit usaha warung Kopi, Rabu 4 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pasca dilantik 14 maret lalu Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah meluncurkan program kerja berupa unit usaha warung Kopi. Warung kopi ini Terletak di gedung Rumah Adat Melayu Kabupaten Mempawah.

Ketua MABM Kabupaten Mempawah menjelaskan, bahwa program unit kerja ini sebagai bentuk upaya memajukan seni budaya melayu Kabupaten Mempawah.

"Program ini menitikberatkan pembangunan budaya melayu itu sendiri dan masyarakat sekitar. Bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi keberagaman etnis di Kabupaten Mempawah," ujar Ria Mulyadi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Harian MABM Mempawah, H. M. Ali Bakar. Perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, Olah raga dan Pariwisata, Kantor Kementerian Agama dan perwakilan Pengadilan Agama Kabupaten Mempawah

Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi yang ikut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa keberadaan warung kopi MABM ini adalah suatu inovasi yang baik dalam pengembangan sebuah organisasi. Ia juga sangat mengapresiasi program unit kerja ini.

"Atas nama pemerintah daerah saya sangat bangga dan akan selalu mendukung program-program lainnya. Apalagi tempat strategis dan dapat meningkatkan perekonomian organisasi," ujarnya.

Baca juga: Berkunjung ke Pondok Darusalam Sengkubang, Kapolres Mempawah Ingatkan Protokol Kesehatan

Muhammad Pagi juga mengharapkan bahwa unit kerja ini dapat menjadi salah satu alat pemersatu berbagai etnis di Kabupaten Mempawah.

"Pemanfaatan adat sebagai payung dan penyejuk antar agama dan etnis sangat bernilai positif. Sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Yang akhirnya memberi sumbangsih pada peningkatan kualitas masyarakat Mempawah itu sendiri," katanya.

Ia juga mengharapkan inovasi serupa lainnya dan dapat meningkatkan kemandirian organisasi.

"Semaksimal mungkin memanfaatkan ikon Rumah Adat Melayu dengan tetap memperhatikan aturan pengelolaan gedung ," tuturnya

Ia juga mengharapkan keberadaan warung kopi ini dapat menjadi tempat berkomunikasi dan berkoordinasi antara pemangku jabatan pemerintah daerah,” paparnya.

"Ndak ade salahnye sambil minum kopi sambil mikirkan kemajuan Kabupaten Mempawah. Kedepankan juga musyawarah dalam berdiskusi. Sehingga arah dalam mewujudkan visi misi Mempawah juga dapat terlihat jelas," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved