Mengenal Lebih Dekat Komunitas 'SADAP', Wadah Pemuda Rawat Keberagaman

Secara berkala mereka melakukan kampanye melalui tulisan serta video dengan tema merawat keberagaman di Indonesia.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/ Maudy Asri Gita Utami
Triponcast menghadirkan komunitas 'Satu dalam Perbedaan' (SADAP). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Maudy Asri Gita Utami

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Berkumpulnya wadah para anak muda yang  disebut 'Satu dalam Perbedaan' (SADAP), menjadi jembatan mereka dalam mewarnai segala bentuk perbedaan yang ada. 

Hadir di Triponcast (Tribun Pontianak Official Podcast), dua narasumber yakni Tarida Manullang sebagai Bendahara Umum dan Rio Pratama sebagai Kepala Divisi Program. 

Podcast kali ini masuk dalam program Bebincang Komunitas.

Membahas hal menarik tentang berbagai kegiatan komunitas SADAP dan juga prestasi yang pernah mereka raih. 

Tarida dan Rio juga memperkenalkan komunitasnya yang terbentuk karena ramainya isu SARA dan politik.

Komunitas ini terbentuk sejak tahun 2017 yang dilatarbelakangi perbedaan namun sering dijadikan batasan tanpa mengenal dan menghargai kebudayaan, suku, agama dan ras yang ada. 

"Identitas yang berkembang belakangan ini sudah jauh lebih baik dalam melihat perbedaan, ada sejumlah pemuda lintas daerah yang percaya bahwa Indonesia masih bisa menjadi rumah bagi semua orang tanpa batas suku maupun agama," sebut Rio. 

Baca juga: Token Listrik Gratis PLN November 2020, Login www.pln.co.id & stimulus.pln.co.id atau Chat WA PLN

Dengan demikian, mereka berkumpul dalam ruang yang dinamai Satu dalam Perbedaan (SADAP).

Melalui media sosial, dijadikan sebagai alat kampanye untuk merawat keberagaman.

Secara berkala mereka melakukan kampanye melalui tulisan serta video dengan tema merawat keberagaman di Indonesia.

SADAP yang memiliki anggota dari berbagai latar belakang agama, suku dan etnis merupakan representasi dari kemajemukan di negeri ini. Anggotanya tersebar di berbagai daerah, mulai dari Semarang, Jogya, Bandung, Jember, dan Pontianak.

Tarida menyebutkan, tujuan dibentuknya SADAP adalah sebagai wadah untuk merawat keberagaman di Indonesia serta membuka ruang dialog antar- latar belakang agar tercipta suasana yang lebih harmonis serta mampu menerima keberagaman di Indonesia.

"Tujuan kita memang mengajak anak muda untuk paham dulu, apa itu keberagaman.

Disitu kita memperkenalkan satu di antara program unggulan kita yaitu Temu Pemuda Lintas Iman (Tepelima).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved