Mahasiswa UPB Pontianak Berprestasi hingga Terpilih ke Tingkat Internasional, Ini Profil Uray Putra

Untuk mendapatkan kesempatan ikut lomba kesana sini juga terhambat, karena beberapa lomba diadakan secara daring

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
 Uray Putra Apryandi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak berprestasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengenal sesosok pria bernama Uray Putra Apryandi merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak yang memiliki prestasi cukup banyak hingga Internasional.

Memang banyak prestasi yang pernah diraihnya, bahkan Uray menceritakan bahwa dirinya meraih prestasi, baik non akademik hingga akademik.

Prestasi baru-baru ini tahun 2020 yang ia peroleh adalah menjadi mahasiswa terpilih di UPB Pontianak untuk mengikuti Bali Democracy Students Conference IV 2020 yang bertemakan “Democracy, Youth, and Covid-19”. 

Even tersebut dikatakan Uray sebenarnya digelar langsung ke Bali seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Wakil Rektor UPB Pontianak Ajak Maknai Pentingnya Hari Sumpah Pemuda di Era Digitalisasi

  Namun karena pada tahun ini dunia sedang dilanda wabah pandemi covid-19 hingga BDSC IV 2020 diadakan secara virtual yakni via aplikasi Zoom. 

Kendati demikian, Uray merasa belum percaya bahwa dirinya bisa menjadi mahasiswa terpilih untuk mengikuti BDSC tahun 2020. Karena pesertanya sudah tingkat nasional bahkan internasional.

"Sempat enggak nyangka awalnya, karena BDSC juga taraf internasional cakupannya, jadi pesertanya dari nasional maupun mancanegara," kata Uray Putra Apryandi.

"Materi yang dijabarkan semuanya benar-benar mantap. Kemudian untuk pematerinya juga orang-orang ternama seperti Pak Muhammad Lutfi (Ambassador of the Republic of Indonesia to the United States of America), Ms. Vanessa Boi (President of Global Action Italy), ada juga Kak Ayu Kartika Dewi (Staf Khusus Presiden RI), dan masih banyak lagi," lanjut Uray Putra Apryandi. 

Tidak hanya itu, pria kelahiran Kota Singkawang tahun 2000 ini pun menceritakan bahwa dirinya menjadi pelajar berprestasi sejak duduk di bangku SMA pada  tahun 2017 lalu, prestasi yang diraihnya menjadi RU 1 Duta Lingkungan Hidup Kota Singkawang.

Baca juga: UPB Pontianak Buka Pendaftaran Tes Potensi Akademik Kerja Sama Bappenas

"Waktu itu masih duduk di bangku SMA, belum punya pengetahuan banyak tentang lingkungan, tapi karena pengen ikut karena punya passion di bidang lingkungan, jadi ya mikirnya serap materi yang diberikan sebanyak mungkin, kemudian bisa di bagikan ke yang lain, untuk urusan juara atau tidak, ya urusan belakang. Tapi alhamdulillah dapat kesempatan buat jadi RU 1 DLH Kota Singkawang," ucap Uray Putra Apryandi.

Dengan berbekal pengalaman itu, Uray merasa lebih percaya diri. Karena ia menilai bahwa perolehan prestasi tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya.

Manfaat itu dirasakannya lantaran lebih banyak mengenal orang-orang ternama hingga bisa berbagi ide kepada yang lainnya.

"Bisa ketemu dengan orang-orang ternama kemudian kenal lebih banyak lagi orang, bisa sharing tentang hal-hal seputar lingkungan. Kendala waktu itu ya kurang PD aja sih, karena banyak peserta lain yang sudah kuliah, kemudian ada juga yang sudah lulus kuliah, jadi ya sedikit minder di hal itu aja, sisanya dibawa enjoy karena peserta-pesertanya pada asik," cerita Uray Putra Apryandi.

Ia melanjutkan perkuliahannya di UPB Pontianak, hingga pada semester 2  di Fakultas Hukum tepatnya tahun 2019.

Dirinya juga menjadi salah satu mahasiswa terpilih untuk mengikuti SDG Cultural Camp at National University of Kaohsiung, Taiwan.

Sebagaimana pada waktu itu dipilih secara langsung oleh Dekan Fakultas Hukum UPB Hj. Yenny AS, SH, MH.

"Perasaan waktu itu senang banget, punya mimpi bisa belajar di luar negeri yang sudah  lama diinginkan, kemudian pas kuliah diberi kesempatan untuk ikut kegiatan internasional yaitu "what a dream come true!" Gak bisa dipungkiri, kegiatan ini lebih asik lagi, karena pesertanya dari berbagai universitas di Indonesia," jelas Uray Putra Apryandi.

Memang pada kegiatan itu yang mengikuti selain Universitas Panca Bhakti ada juga kampus STKIP Singkawang dan IKIP PGRI Pontianak.

Banyak bekal yang didapatnya, karena pada kegiatan itu berbagai materi diberikan seperti belajar Bahasa mandarin, sejarah Taiwan, lagu-lagu terkenal di Taiwan, hingga tabu-tabu yang ada di Taiwan.

"Dan tidak hanya mahasiswa tapi ada juga dosen-dosen yang mengikuti kegiatan pada waktu itu, dosen yang ikut juga asik-asik, bisa bergaul dengan mahasiswa, jadi enggak ada batasan yang membuat kaku antara peserta sewaktu di Taiwan," kata Uray.

Kegiatan yang saya ikuti selama 10 hari, selain belajar kami juga diajak tour keliling tempat wisata yang ada di Kota Kaohsiung, yang sering dikunjungi disana itu Night Market (Pasar Malam)," tambah Uray.

Hingga kini ditengah pandemi covid-19, Uray merasa kesulitan dalam meningkatkan prestasinya.

"Untuk mendapatkan kesempatan ikut lomba kesana sini juga terhambat, karena beberapa lomba diadakan secara daring. Tapi gak apa, ambil hikmahnya saja, berharap secepatnya semua kembali seperti semula," ucapnya.

Tidak hanya itu, selama pandemi COVID-19 ini juga, Uray pun merasa kesulitan dalam perkuliahannya, lataran terbatasnya untuk bertemu dengan orang-orang terdekat.

"Pastinya banyak kesulitan, khususnya saya yang sedang kuliah. Dulu rasanya pengen kuliah online, tapi setelah ngerasain kuliah online bagaimana, jadi pengen balik lagi ke offline. ketemu teman, ketemu dosen secara langsung untuk bertanya tentang materi, itu rasanya lebih afdol aja kuliahnya," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved