Virus Corona Masuk Kalbar
Harisson Umumkan Kabar Duka,Satu Pasien Konfirmasi Covid-19 Disertai Komorbid Meninggal di Pontianak
Pasien yang meninggal tersebut memiliki Komorbid yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi dan mempunyai riwayat pemasangan stent atau ring di jantung.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengumumkan adanya tambahan satu kasus konfirmasi yang meninggal dunia pada Sabtu 31 Oktober 2020.
Ia mengatakan pasien kasus Konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD dr Soedarso pada Sabtu 31 Oktober 2020 merupakan seorang pria (66) berasal dari Kota Pontianak.
Adapun kronoligis awal Pasien masuk ke IGD RS Soedarso pada 26 Oktober 2020 pukul 16.45 WIB dengan keluhan demam 3 hari, badan terasa lemah, batuk dan sesak nafas.
“Pada pemeriksaan pasien rontgen paru didapatkan Pneumonia Bilateral. Lalu
Hasil PCR Kasus Konfirmasi Covid-19 pada 24 Oktober 2020,” ujar Harisson, Minggu 1 November 2020.
Baca juga: TNI-Polri Bersinergi Lakukan Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19
Pasien yang meninggal tersebut memiliki Komorbid yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi dan mempunyai riwayat pemasangan stent atau ring di jantung.
“Pasien dinyatakan meninggal tanggal 31 Oktober 2020 di Ruang VVIP Rs. Soedarso pukul 04.15 WIB.
Penanganan jenazah sesuai protap COVID-19,” ujarnya.
Selain itu pada 1 November 2020 Kalbar mempunyai tambahan kasus Konfirmasi Baru sebanyak 22 orang yang dirawat di RS 8 orang.
“Kasus baru hari ini tersebar di Kota Pontianak 11 orang, Kubu Raya 2 orang, Melawi 3 orang , Kayong Utara 3 orang, Landak 3 orang,” ujarnya.
Jadi sampai 1 November 2020 Total Kasus Konfirmasi di Kalbar mencapai 1.675 orang, dengan Kasus Sembuh 1.335 orang (79,70%) dan Meninggal 21 orang.
Empat Panduan
Sebelumnya Ahli Epidemiologi sekaligus ketua tim kajian ilmiah Covid-19 Poltekkes Kemenkes Pontianak dan Ketua Muhmamadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalbar, Dr. Malik Saepudin SKM,M.Kes menyampaikan bahwa peningakatan kasus Covid-19 dan kematian gelombang kedua pandemi Covid-19 sangat tajam.
Dikatakannya, hal itu merupakan puncak tertinggi sepanjang sejarah di abad ini.
Hal tersebut diduga akibat transmisi gelombang dua virus Covid-19 yang berjangkit kembali di Wuhan, Tiongkok, sehingga kembali menyebar masif ke seluruh dunia.