Dokter Ratih Sampaikan Bagaimana Cara Penularan Virus HIV Kepada Warga Binaan
Dia mengungkapkan, jika seseorang yang terinfeksi HIV, maka bisa menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu tertular.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Puskesmas Sambas, yang diwakili oleh dr Ratih, menjelaskan bahwa penyakit HIV-Aids dalam penyebaran penyakit itu, pada umumnya terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman.
Selain itu kata dia, penyebarannya juga bisa karena bergantian dengan menggunakan jarum suntik saat memakai narkoba.
"Umumnya, penyebaran virus HIV yang terjadi di negara Indonesia adalah melalui hubungan seksual yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik saat memakai narkoba," katanya, Kamis, 22 Oktober 2020.
Dia mengungkapkan, jika seseorang yang terinfeksi HIV, maka bisa menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu tertular.
"Hubungan seks tanpa kondom, baik sesama jenis maupun heteroseksual, sering membuat tato atau melakukan tindik, dengan alat yang tidak steril dan berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit kelamin serta berhubungan seksual dengan pengguna narkotika. Itu bisa sebagai awal penyebarannya," paparnya.
Baca juga: Rutan Sambas Gandeng Puskesmas Lakukan Kegiatan Penyuluhan HIV-AIDS pada Warga Binaan
Karenanya kata dia, satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang yang sudah mengidap HIV atau tidak, adalah dengan melakukan tes HIV.
"Tidak hanya itu, juga harus di Sergai dengan konseling dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV jika memiliki risiko terkena virus tersebut," tuturnya.
Pada kesempatan itu, warga binaan juga diberikan kesempatan untuk tanya jawab.
Tidak hanya itu, juga dilakukan tes HIV, yakni tes darah kepada warga binaan. (*)