Indonesia Lawyers Club
SERU ILC Selasa 20 Oktober 2020 Live tvOne - Sujiwo Tejo: Maaf Pak Mahfud!
Absen Selasa pekan lalu, Indonesia Lawyers Club atau ILC tvOne kembali tayang Selasa 20 Oktober 2020 malam WIB.
"Narasinya bagus, tetapi implementasinya prolematik.
Hal itu terjadi karena para elite yang mewakili masyarakat sipil dalam menghidupkan 'oposisi jalanan' umumnya mereka yang pernah berada dalam kekuasaan. Hal itu menyebabkan krebilitas mereka diragukan," kata Boni.
Selain itu, narasi yang mereka bangun juga cendrung insinuatif dan provokatif sehingga masyarakat melihat mereka sebagai 'petualang politik' ketimbang penyambung lidah rakyat.
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) adalah contoh oposisi jalanan yang kontraproduktif.
Mereka ingin mengisi ruang oposisi yang kosong tetapi para elitenya kurang kredibel dan isu yang mereka usung juga kental dengan nuansa libido kekuasaan.
Pada saat yang sama, kelompok ideologis yang sejak awal tidak menyukai kaum nasionalis terus melakukan penetrasi ruang public dengan gerakan dan narasi kontrapemerintah yang berbalutkan simbol-simbol keagamaan.
"Hizbut Tahir Indonesia yang secara legal sudah dibubarkan terus hidup di tengah masyarakat dengan jubah baru.
Mereka bersatu dengan sejumlah ormas keagamaan dan partai politik untuk menekan pemerintah dan memobilisasi dukungan masyarakat dalam rangka memperkuat sentimen 'pemerintah dan demokrasi gagal'," paparnya.
Kelompok ini ingin mendirikan bangunan demokrasi yang bernuansa kitab suci.
Sayangnya, kelompok ini mendapat dukungan yang kuat dari sempalan partai oposisi, tokoh publik, dan bekas pejabat yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kristalisasi gerakan terjadi dan tekanan terhadap pemerintah menguat.
Isu Omnibus Law Cipta Kerja pada hakikatnya isu buruh.
Namun, mereka memanfaatkan isu buruh untuk menyudutkan pemerintah.
"Implikasinya cukup rumit karena ada pengaburan kepentingan buruh di sana yang cukup mengganggu sehingga publik menjadi bingung soal mana yang berjuang demi buruh dan mana penumpang gelap," jelasnya. (*)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Catatan Pakar Setahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Soroti Jiwasraya, KAMI, HTI, Buruh dan Cipta Kerja