Memet Dapat Ratusan Ribu Per Hari dari Penjualan Petai

Tapi kalau sudah sampai ke pasar bisa beda lagi harganya. Rp900 ini harga cangkau (pengepul-red) yang ambil

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ WAWAN GUNAWAN
 Ketua kelompok tani Karya Muda, Desa Tambatan, Kecamatan Teluk Keramat, Muhammad Irawan dan salah satu petani Petai Milenial di Sambas, Memet saat menunjukkan buah segar petai hasil panen, Minggu 18 Oktober 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Satu di antara petani Petai di Desa Tambatan, Kecamatan Teluk Keramat, Memet (29) mengaku bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah setiap harinya, dari hasil penjualan Petai. 

Kata Memet, saat musim panen Petai seperti sekarang permintaan akan petai sangat banyak.

Kata dia, tidak hanya datang dari dalam kota, tapi juga datang dari luar kota.

Baca juga: Berikut Data Realisasi Pencapain Dana Desa di Kabupaten se Kalbar

"Dalam satu hari kita bisa panen sekitar 600 hingga seribu keping petai setiap harinya," ujarnya, Minggu 18 Oktober 2020.

Dijelaskan Memet, permintaan kurang lebih 1.000 keping petai setiap harinya itu bisa menghasilkan uang ratusan ribu rupiah setiap kali panen.

"Kalau mereka ambil di tempat, harganya Rp 900 per keping. Tapi kalau sudah sampai ke pasar bisa beda lagi harganya. Rp900 ini harga cangkau (pengepul-red) yang ambil," ungkapnya.

"Biasanya mereka ambil langsung kesini, begitu selsai panen lansung di ambil," katanya.

Dia katakan, setidaknya dalam seminggu bisa tiga kali panen untuk di kebunnya saja.

"Satu Minggu bisa tiga kali. Tergantung permintaan," tutup Memet.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved