Orang Muda Membatinkan Semangat Bergotong Royang

Citizen Reporter
Staf DPD RI Thomas Diman

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Hari itu masih pukul 07.45 WIB, tetapi aula SMP Amkur yang terletak di Jalan Gusti Hamzah No. 94, Desa Durian, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas terlihat ramai.

Banyak orang muda mulai berdatangan dari berbagai kecamatan. Tidak lama lagi ada kegiatan sosilisasi empat pilar bersama anggota DPD RI/ MPR RI, Maria Goreti.

Peserta sosialisasi 4 Pilar kali dihadiri orang orang muda dari berbagai yang terdiri atas empat Komponen organisasi, yaitu Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik Komisariat Cabang Sambas (PK), Orang MudaKatolik (OMK), dan Ikatan Mahasiswa Kecamatan Sajingan Besar (IMKSB).

Dalam sambutannya, ketua panitia Abelnus, mengucapakan terimakasih secara khusus kepada anggota Maria Goreti yang berkenan hadir di Kota Sambas.

"Kami mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini, karena sangat bermanfaat bagi kami dalam mencoba membatinkan nilai-nilai Pancasila dan menambah perspektif kami terutama dalam berbangsa dan bernegara bagi anak muda di Kabupaten Sambas,” jelasnya.

Lebih lanjut Abel (pangilannya) mengatakan orang muda Kabupaten Sambas merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari orang muda Indonesia perlu senantiasa memperkaya wawasan dan pengetahunan tentang berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian, orang muda mampu mengambil bagian dalam kebaikan bersama terhadap kondisi dan situasi yang terjadi di masyarakat.

Sementara itu, menurut anggota MPR- RI Maria Goreti tujuan dan agenda sosialisasi 4 Pilara dalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan berbangsa dan bernegara sesuai dengan kesepakatan bersama para pendiri bangsa.

Maria Goreti juga memberikan apresiasi kepada anak muda di kabupaten sambas yang sangat antusias menggikuti sosialisasi 4 Pilar di Kabupaten Sambas.

Kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang dilaksanakan di Kabupaten Sambas menggangkat tema Gontong royong mengatasi pandemi covid 19 dan mengaktualisasikan dalam nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Maria Goreti mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sedang menghadapi tantangan yang luar biasa dari dalam dan luarnegeri.

Bangsa Indonesia juga kehilangan solidaritas nasional, empati, upaya berbela rasa terhadap sesama (orang lain) semakin menipis.

Sebaliknya jurang orang kaya dan miskin semakin menganga dan lebar. Masyarakat yang memiliki akses sosial, pendidikan, ekonomi dan politik semakin melesat jauh dan tinggi sementara masyarakat yang tidak memiliki akses semakin sulit, terjepit dan tersisih.

Tampaknya untuk situasi ini dibutuhkan gerakan bersama masyarakat untuk bekerja bersama sebagaimana yang kita amalkan, kita hidupkan, kita gemakan terus menerus dengan pedoman pada nilai-nilai dalam Pancasila.

“Setiap generasi muda sejak dini perlu diberi pendidikan dan pelatihan yang baik, belajar menjadi manusia Indonesia yang mencintai Tuhan dan sesama, menjaga kebersamaan sebagai sesama dengan orang yang berbeda suku, agama, warna kulit dan tingkat pendidikan, maka pribadi yang ingin dibentuk adalah pribadi yang berpikir kritis namun kreatif, positif, inovatif, adil dan jujur dan memiliki kecintaan akanTuhan dan sesama. Tidak lupa juga tanggung jawab merawat alam, bumi sertaisinya” kata Senator yang sudah memasuki periode keempat mewakili Kalimantan Barat.