PROFIL Silvia Devi Soembarto yang Laporkan Najwa Shihab, Ketua Relawan Jokowi Fasih Berbahasa Jerman

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu ( RJB ), Silvia Devi Soembarto mendadak jadi sorotan.

Tak lain setelah aksinya melaporkan jurnalis Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Selasa 6 Oktober 2020.

Silvia melaporkan Najwa karena dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara 'Mata Najwa' edisi 'Menanti Terawan'.

Diketahui, dalam acara Mata Najwa, putri dai kondang Quraish Shihab itu mewawancarai kursi kosong yang seolah-olah ia anggap sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Dalam pengakuannya, pelapor merupakan Ketua Relawan Jokowi Bersatu yang diketahui bernama Silvia Devi Soembarto.

Silvia juga mengakui mempunyai anggota di Relawan Jokowi Bersatu yang tersebar di beberapa provinsi.

• MATA Najwa Dilaporkan Relawan Jokowi Bersatu? Ini Sosok Silvia Devi Soembarto Pelapor Najwa Shihab

"Saya, Silvia Devi Soembarto saya adalah Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu yang memiliki 21 provinsi dan 174 Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia," ujar Silvia di Polda Metro Jaya, Selasa 6 Oktober 2020.

Silvia Devi Soembarto datang ke Polda Metro Jaya dengan menunjukkan video wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihabd dalam acara Mata Najwa pekan lalu.

Datang dan melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya merupakan hasil inisiatifnya sendiri, tidak ada intervensi dari Menkes Terawan.

Silvia Devi Soembarto sakit hati dengan tindakan yang dilakukan Najwa Shihab terhadap Menkes Terawan, padahal menteri merupakan representasi presiden.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," kata dia.

• SERU Mata Najwa Malam Ini Streaming UseeTV Trans7 Najwa Shihab Bahas Tema Mereka-Reka UU Cipta Kerja

Namun, tampaknya laporan yang Silvia Devi Soembarto buat tak diterima polisi.

Pasalnya, sedari keluar dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, tak membawa bukti telah membuat laporan polisi.

Biasanya, seseorang yang membuat laporan polisi apabila diterima akan dapat bukti laporan.

Fasih Berbahasa Inggris dan Jerman