Polres Sambas Gencar Patroli Cyber Awasi Black Campaing

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kapolres Sambas AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo, mengatakan mulai dari sebelum pelaksanaan Pilkada Sambas, pihaknya sudah mulai giat melaksanakan pengawasan di Media Sosial.

Hal itu dilakukan kata dia, untuk menghindari hal-hal yang memecah belah dan mengadu domba di media sosial.

"Kalau untuk medsos sebelum Pilkada memang kita sudah melaksanakan patroli cyber,

ini guna mengantisipasi hal-hal yang memecah belah, mengadu domba dan lain-lain," ujarnya, Rabu 7 Oktober 2020.

Kata dia, kampanye-kampanye yang bernarasi memecah belah sangat sulit untuk dilacak.

Karenanya, pemantauan langsung atau patroli cyber sangat penting dilakukan.

• Polres Sambas Kerahkan Ratusan Personel Amankan Pilkada 2020

"Ini kita tidak tahu aslinya dari mana, makanya kita sejak awal memantau perkembangan.

Sejauh ini belum ada laporan kampanye hitam baik di Bawaslu dan di Polres Sambas," bebernya.

Dijelaskan oleh Kapolres, ada tiga tindak pidana yang berkaitan dengan pemilu, namun tidak masuk ke pidana pemilu tapi ke pidana umum.

Misalnya pengerusakan kantor KPU, unjuk rasa anarkis itu masuk ke pidana umum.

Tindak pidana yang terjadi pada penyelenggara, misalnya pengerusakan motor mobil dinas KPU, atau kehilang.

"Itu tidak ke pidana pemilu, tapi ke pidana umum.

Termasuk ujaran kebencian, itu ke pidana umum," katanya.

Saat ini kata dia, mereka juga memberikan pengamanan melekat kepada para calon yang maju di Pilkada Sambas.

"Untuk pengamanan melekat itu selama 3 bulan, nanti dia akan mengikuti masing-masing Paslon.

Dan semuanya ada pengamanan masing-masing," katanya.

"Dan saat ini semua kerjasamanya berjalan, dan mudah-mudahan Pilkada kita ini bisa berjalan aman dan lancar," tutupnya.