Belajar Sistem Daring Dinilai Banyak Kekurangan, Ini Masukan Ketua HMI Singkawang Ihsyan Sutrisno
Akan tetapi belajar sistem daring merupakan solusi yang saat ini dapat dilakukan agar pembelajaran tetap berlangsung
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ketua Umum HMI Singkawang, Ihsyan Sutrisno menerangkan masih terdapat kekurangan dalam pembelajaran sistem daring (online) saat ini, mulai dari ketersediaan jaringan internet, kemampuan finansial orangtua menyediakan fasilitas anak, serta sejumlah tugas siswa yang justru dikerjakan oleh orang tua.
"Akan tetapi belajar sistem daring merupakan solusi yang saat ini dapat dilakukan agar pembelajaran tetap berlangsung," jelas Ihsyan Sutrisno kepada awak media, Selasa 6 Oktober 2020.
Namun, kata Ihsyan Sutrisno, tentunya ada solusi lain yang dapat diupayakan Pemerintah agar pembelajaran sistem daring menjadi lebih efektif, sehingga Pendidikan tetap berjalan sebagai mana mestinya.
• Badko HMI Kalbar Nilai Penetapan UU Cipta Kerja Terkesan Terburu-Buru
Salah satu solusi yang ditawarkan Ihsan adalah dengan pembelajaran sistem daring yang dipadukan dengan sistem tatap muka, dimana pihak sekolah mengatur jadwal tatap muka dan daring berselang-seling.
"Misalkan tiga hari tatap muka, dan satu atau dua hari daring," jelas Ihsyan Sutrisno.
Masukan tersebut bukan tanpa alasan, ia berpendapat dengan adanya tatap muka, siswa akan mudah menerima penjelasan dari guru, sehingga tugas yang diberikan guru dapat dikerjakan sendiri oleh siswa.
"Kalau tidak dengan tatap muka, maka siswa kesulitan menerima penjelasan, karena hanya dijelaskan secara teori bukan praktek," imbuh Ihsyan Sutrisno.