Wagub Kalbar Ria Norsan dan Dua Anak Positif Covid-19, Pastikan Istri Tak Terpapar Corona
Namun saya tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari masyarakat ramai agar tidak menularkan
Ia juga mengimbau kepada wartawan agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 dengan baik.
“Ini yang bahayanya kalau ada Komorbid karena imunitas yang lemah, virus dapat menyerang tubuh seseorang. Saya sampai saat ini tetap konsumsi madu, alpukat, telor, itu semua tetap saya konsumsi serta makanan sehat lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, kembali mengumumkan 8 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar pada Rabu (30/9).
Ia mengatakan Berdasarkan pemeriksaan TCM Singkawang, RS Sintang, RSUD dr Soedarso, mendapatkan tambahan 8 orang kasus konfirmasi covid-19.
“Sebanyak 8 orang ini tersebar 5 orang dirawat di RS Singkawang, 2 dirawat di RS Sintang, dan 1 orang di rawat di RSUD dr Soedarso. Sementara kasus sembuh ada 2 orang di Kabupaten Sintang,” ujar Harisson.
Dikatakan, hingga 30 September 2029 kasus konfirmasi di Kalbar mencapai 982 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 810 kasus telah sembuh atau 82,48 persen, serta ada 9 orang meninggal dunia.
Harisson juga menyampaikan masih ada pejabat yang masih belum menunjukkan teladan yang baik kepada masyarakat untuk menghindari risiko penularan Covid-19.
Ia mengatakan memang beberapa pejabat sudah menunjukan contoh teladan yang baik tentang bagaimana seharusnya menghindari resiko tertularnya virus Covid-19.
“Jadi ada yang menunjukkan teladan begitu mereka diswab mereka tidak keluar rumah sampai menunggu swab keluar. Begitu swab keluar langsung isolasi diri kalau positif. Kalau negatif mereka kemudian melakukan aktivitas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.
Namun dikatakannya, ada beberapa pejabat masih belum menunjukan teladan yang baik kepada masyarakat. Perilakuknya berisiko tertular Covid-19 atau berisiko untuk menularkan kepada orang lain.
“Ditemukan seperti ada pejabat ada yang diswab lalu kemana-mana berjumpa masyarakat, kemudian swab positif ini cukup merepotkan petugas kesehatan,” ujarnya.
Dalam hal ini tentu Diskes akan melakukan tracing bagaimana seseorang yang telah dinyatakan kasus covid-19 dalam 10-14 hari ke belakang dia berjalan kemana saja, ketemu siapa saja.
“Semua itu akan ditracing oleh Diskes. Hal ini membuat Diskes akan kerepotan, seandainya orang yang tertular banyak melakukan perjalan atau bertemu dengan orang,”pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalbar, H Irsan meminta agar pihak bank yang merasa menjadi klaster baru Covid-19 dapat memperketat protokol kesehatan, termasuk mengutamakan keselamatan para karyawan dengan mengisolasi yang terkonfirmasi positif.
"Dengan data terakhir dari hasil swab yang dilakukan terdapat klaster baru di perbankan, sebagai bank yang melayani traksaksi keuangan di masyarakat, maka diharapkan disamping menjalankan fungsinya untuk pelayanan juga harus mengutamakan keselamatan baik dari para karyawan bank itu sendiri juga keselamatan dari masyarakat yang datang ke bank," kata H Irsan.