Kartu Prakerja Diperpanjang hingga Gelombang 11 ? Apakah Kepesertaan Dicabut Masih Boleh Daftar?

Untuk itu, Louisa menyarankan peserta yang lolos segera menyelesaikan pelatihan pertama dalam waktu 30 hari kerja.

Editor: Rizky Zulham
TRIBUN/ISTIMEWA
kartu prakerja 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja telah membuka pendaftaran peserta untuk gelombang 10.

Pendaftaran peserta dibuka sejak Sabtu (26/9/2020) siang pukul 12.00 WIB. Gelombang 10 Kartu Prakerja ini bakal menyerap 116.261 orang.

Penyerapan membuat kuota Kartu Prakerja tahun 2020 yang sebesar 5,59 juta perserta terpenuhi 100 persen.

Namun ada 189.436 orang yang dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Kartu Prakerja karena tidak mengikuti pelatihan pertama dalam 30 hari.

Rencananya, Komite Cipta Kerja akan mengalokasikan dana dan kuota ke peserta lainnya.

Lantas, apakah memungkinkan ada pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11?

Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, ada atau tidaknya pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 nantinya akan tergantung dari keputusan komite.

"Gelombang 10 ini menuntaskan kuota tahun 2020. Apakah akan ada gelombang tambahan itu tergantung keputusan KCK," kata Louisa kepada Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Untuk itu, Louisa menyarankan peserta yang lolos segera menyelesaikan pelatihan pertama dalam waktu 30 hari kerja.

Hal ini bertujuan agara kepesertaan Kartu Prakerja yang sudah lolos tak dicabut.

"Itu (imbauan) yang paling utama," papar Louisa.

Adapun program Kartu Prakerja yang secara resmi mulai menerima pendaftaran pada 11 April 2020 saat ini telah menyerap 98 persen dari total target penerima Kartu Prakerja tahun 2020.

Total penerima Kartu Prakerja setelah ditutupnya pendaftaran gelombang 9 pada 21 September telah mencapai 5.480.918 atau 98 persen dari total kuota tahun 2020 yang sebesar 5.597.183 orang.

Untuk diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta.

Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.

Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk program tersebut.

Nasib Kepesertaan yang Dicabut

Pemerintah telah melangsungkan pendaftaran program Kartu Prakerja dari gelombang 1 hingga gelombang 9 sejak April lalu. Pendaftaran gelombang 10 pun sudah dibuka sejak Sabtu, (26/9/2020) pukul 12.00 WIB.

Hingga gelombang 9, sudah ada 5,48 juta penerima dari 5,59 juta kuota yang diberikan untuk tahun 2020.

Namun, penerima ini bisa saja dicabut kepesertaannya meski sudah lolos seleksi. Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, peserta yang berpotensi dicabut meski sudah dinyatakan lolos adalah peserta yang tidak mengikuti pelatihan pertama dalam 30 hari.

Untuk itu dia mengimbau peserta yang sudah lolos untuk segera melakukan pelatihan agar kepesertaan tak dicabut.

"Itu (imbauan) yang paling utama. Dan mereka bisa menggunakan dana pelatihan sebesar 1 juta itu sampai tanggal 15 Desember 2020," kata Louisa kepada Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Louisa menuturkan, ada 189.436 orang yang dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Kartu Prakerja.

Dari pencabutan kepesertaan ini, sejumlah Rp 672.4 miliar telah dikembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN).

Komite Cipta Kerja akan memutuskan berapa dan kapan dana yang kembali ke RKUN ini akan dipulihkan dan dialokasikan kepada peserta lainnya

Louisa bilang, peserta yang dicabut tidak bisa mengajukan kepesertaan kembali. "Tidak bisa (mengajukan kembali). Betul (sudah di-blacklist)," ujarnya.

Sementara itu pada pendaftaran gelombang 10, pemerintah bakal menyerap 116.261 orang.

Penyerapan membuat kuota Kartu Prakerja tahun 2020 yang sebesar 5,59 perserta terpenuhi 100 persen.

Untuk diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta.

Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.

Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk program tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepesertaan Kartu Prakerja Dicabut, Apakah Masih Boleh Daftar?" dan "Apakah Akan Ada Kartu Prakerja Gelombang 11? Ini Kata Pemerintah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved