Hilangkan Stres Tanpa Biaya Mahal, Sugar Glider Mulai Diminati Banyak Orang

Menurutnya, lewat Sugar Glider anak-anak tersebut dapat menyalurkan keinginan mereka untuk aktif setiap harinya.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Komunitas pecinta hewan Sugar Glider Pontianak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Komunitas pecinta hewan Sugar Glider Pontianak dinamai dengan POSUM (Pontianak Sugar Glider Mania), terbentuk sejak 17 Agustus 2018.

Sugar Glider dapat menjadi rekomendasi hewan peliharaan di rumah. Berbulu halus dan sering dikira sebagian orang jenis binatang pengerat, namun Sugar Glider adalah hewan mungil jenis marsupial atau mamalia berkantung. Bentuknya kecil dan memiliki perilaku omnivora, arboreal, dan nokturnal.

Sebanyak 30 anggota tergabung dalam komunitas ini. Terdiri dari berbagai kalangan, mereka membentuk komunitas karena menyukai hewan yang mampu menghilangkan stress tanpa biaya yang mahal.

Sugar Glider merupakan nama yang unik dari hewan bernama ilmiah Petaurus Breviceps. Hewan satu ini nyatanya juga digemari oleh beragam kalangan, tak terkecuali anak-anak.

"Sugar glider itu masuk famili koala, kangguru Papua dan Australia. Tapi yang belum tahu kadang mengira sejenis binatang pengerat keluarga hamster atau tikus," ujar ketua komunitas, Erik.

Komunitas Posum Hadir Berikan Edukasi Dalam Merawat Sugar Glider, Ini Paparan Heri

Menurut Erik, hewan penikmat makanan manis ini digemari oleh lintas kalangan. Ia menceritakan bahwa anak Sekolah Dasar (SD) pun bermain dan menyukai Sugar Glider sebagai peliharaan.

Menurutnya, lewat Sugar Glider anak-anak tersebut dapat menyalurkan keinginan mereka untuk aktif setiap harinya. Karena, Sugar Glider merupakan hewan yang sangat manja, sehingga pemiliknya harus memberikan kasih sayang lebih, jika menginginkan Sugar Glider yang bonding (mau mengikuti pemiliknya).

"Biasanya dengan memelihara Sugar Glider ini, anak-anak yang awalnya nakal bisa lebih fokus merawat Sugar Glider. Jadi kenakalan mereka dapat tersalurkan menjadi hal yang positif," ungkapnya

Kegiatan yang mereka lakukan juga beragam, diantaranya breeding sugar glider, edukasi tentang apa itu sugar glider pada masyarakat, dan pengenalan dasar tentang hewan tersebut.

Erik juga mengungkapkan mereka telah menggelar beberapa kegiatan lainnya seperti gathering antara sesama pecinta hewan Sugar Glider, edukasi ke sekolah-sekolah dan beberapa kantor, serta rescue hewan.

"Perawatannya sangat mudah, tidak perlu vaksin ataupun kesalon. Asal yang mengurus paham takaran porsi makannya. Sebab, hewan bernama latin Petaurus Breviceps ini tidak bisa terlalu gemuk atau gendut," jelasnya.

Lanjutnya, makananya juga bisa bubur Sun untuk bayi, ulet Hongkong dan jangkrik karena protein yang tinggi, dan yang terpenting lainnya yakni menjaga kebersihan tempat tinggal atau kandangnya.

Berdasarkan usia, Sugar Glider mampu bertahan belasan tahun. Namun di Indonesia batas umurnya rata-rata hanya 8-9 tahun, karena sebagian orang tidak mengerti cara mengembangbiakkan binatang tersebut.

"Kalau kawin di usia 6 bulan ke atas jantan udah bisa, ciri-cirinya ada aroma keluar dari dadanya dan basah. Tapi bukan kencingnya, jadi aroma itu menarik betina," jelasnya pada Tribun.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved