Lima Siswa Penghuni Asrama Positif Corona, Berikut Keterangan Rektor Seminari

Ditemukannya lima siswa penghuni asrama positif corona membuat Rektor Seminari, Imanuel Yosep Faot, Pr, bingung. Padahal, pihaknya sudah memberlakukan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Bupati Sintang, Jarot Winarno berbincang dengan pihak Seminari terkait penanganan dan pencegahan Corona. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Lima siswa penghuni asrama seminari Sintang terkonfirmasi positif corona. Saat ini, semuanya dirawat di ruang isolasi mandiri RSUD Ade M Djoen Sintang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang langsung melakukan tes swab PCR terhadap 98 orang yang diduga kontak erat, termasuk siswa, hingga pengurus asrama, kemarin. Hingga saat ini, belum diumumkan hasil tes swab PCR.

Ditemukannya lima siswa penghuni asrama positif corona membuat Rektor Seminari, Imanuel Yosep Faot, Pr, bingung.

Padahal, pihaknya sudah memberlakukan protokol kesehatan ketat.

Sedari awal, pengurus seminari sudah mengantisipasi pencegahan Covid-19.

Sebelum seluruh siswa kembali ke asrama pada bulan Agustus lalu, semuanya sudah di swab. Hasilnya negatif.

"Awal masuk kami sudah swab, kerjasama dengan dinkes, 3 gelombang selama 2 minggu, kebetulan saat itu mobil PCR baru datang, memudahkan sekali untuk swab. Ketika masuk asrama, semua sudah negatif," kata Imanuel kepada Tribun Pontianak, Minggu (13/9/2020).

Rektor Seminari Sambut Baik Saran Bupati Jarot Liburkan Sementara Aktivitas Asrama

Jumlah penghuni asrama seminari ada 88 orang. Dalam satu kamar ditempati tiga orang siswa.

Ditambah dengan pengurus, ada 98 orang.

Penghuni asrama seminari tidak hanya dari Kabupaten Sintang, ada pula dari kabupaten lain, seperti Kapuas Hulu, hingga Bengkayang.

Lima orang siswa yang terkonfirmasi positif corona beda kamar.

Imanuel mengaku masih bingung darimana siswanya terpapar virus corona. Padahal, pihaknya memberlakukan protokol kesehatan ketat.

Penghuni asrama tidak diperbolehkan keluar. Ketika ada tamu yang datang, juga wajib menerapkan protokol covid.

"Kami juga ketat, tidak memperbolehkan keluar. Tapi memang untuk beberapa kesempatan kami boleh menerima tamu, misal tamu datang dari jauh, kadang juga dari kampung, itu pun protokolnya ketat, cuci tangan masker, jaga jarak dan lain sebagainya," bebernya.

Pihak seminar bersama Dinkes masih melakukan penelusuran terhadap lima siswa yang terkonfirmasi corona. Dicurigai kuat, siswa tersebut terpapar dari pengunjung.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved