Vaksin Corona Merah Putih Capai 50 Persen, Siap-siap Bakal Dirilis 2021

"Sudah 50 persen, kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia," kata Amin.

www.newsdesk.pk
Ilustrasi Vaksin Corona. 

"Pada saatnya penyuntikan vaksin di lapangan, bahkan sampai tingkat kecamatan," ujarnya.

Sejauh ini ada beberapa kemungkinan vaksin yang akan digunakan di Indonesia dalam waktu dekat.

Yang paling potensial adalah vaksin milik Sinovac dan Sinopharm dari China.

Keduanya sudah berkomitmen menyediakan bulk vaksin untuk Indonesia. Ditargetkan akhir tahun vaksin siap pakai sudah tiba di Indonesia.

Lionel Messi Blak-blakkan Gagal Cabut dari Barcelona, Messi Buat Pernyataan Mengejutkan

Vaksin Gratis Awal 2021

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan EkonomiNasional, Erick Thohir menjabarkan soal rencana vaksinasi massal vaksin Covid-19 bagi semua warga Indonesia.

Erick Thohir yang juga merupakan Menteri BUMN itu mengatakan, vaksin Covid-19 nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat dalam dua tipe, yaitu gratis dan berbayar.

Untuk vaksin gratis, kata Erick, akan diberikan gratis kepada masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

Pemberian vaksin corona gratis itu akan dilakukan pada awal tahun 2021.

”Vaksin bantuan pemerintah ini pendanaan melalui budget APBN, pakai data BPJS Kesehatan. Nanti ada vaksin gratis massal awal tahun depan. Jadi yang terdaftar di BPJS Kesehatan akan mendapat vaksin gratis,” kata Erick dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI membahas penanganan Covid19 yang digelar di Gedung DPR RI, Kamis (27/8/2020).

Adapun skema kedua yakni melalui vaksin mandiri, yakni kelompok masyarakat yang bukan peserta BPJS Kesehatan. Menurut Erick, mereka bisa melakukan vaksin sendiri dengan biaya pribadi.

”Kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu. Jadi memang yang terdata di BPJS kesehatan itu gratis tetapi dengan tingkat daya beli berapa itu harus mandiri,” katanya.

Erick mengatakan, usulan vaksinasi mandiri ini dilatarbelakangi oleh kemampuananggaran pemerintah yang terbatas.

Namun, Erick belum merinci masyarakat berpenghasilan berapa yang terbilang mampu sehingga dapat melakukan vaksinasi mandiri.

"Kebutuhan APBN yang selama ini kita tahu juga defisit anggaran terus melebar dan kalau dilihat dari data-data ekonominya sendiri pemasukan kepada negara cukup rentan," lanjutnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved