Kuliah BSI Aja

UBSI Pontianak Beberkan Rahasia Besar Sukses Jadi Pelaku Usaha

UBSI Kampus Pontianak melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) berfokus pada usaha menghasilkan mahasiswa siap menjadi pelaku usaha sebelum wisuda.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) berfokus pada usaha menghasilkan mahasiswa siap menjadi pelaku usaha sebelum wisuda, seperti slogan BEC, yaitu "Jadi Pengusaha, Sebelum Wisuda". 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) berfokus pada usaha menghasilkan mahasiswa siap menjadi pelaku usaha sebelum wisuda, seperti slogan BEC, yaitu "Jadi Pengusaha, Sebelum Wisuda".

Hal ini dielaborasi dengan berbagai program yang telah dilakukan antara lain, kegiatan seminar wajib entrepreneur dimana mahasiswa dapat mendengarkan langsung materi yang disampaikan oleh pelaku usaha yang telah eksis.

Lulusan UBSI Pontianak Hibahkan Aplikasi Pelayanan, Langsung Diangkat Jadi Karyawan Kantor Desa

Dilanjutkan dengan inkubator bisnis yaitu kegiatan yang lebih intens dimana para pelaku bisnis yang bekerja sama dengan kampus memberikan pelatihan secara langsung bagaimana memulai praktek usaha hingga berhasil membangun usaha.

“Dan yang menjadi favorit adalah kegiatan Entrepreneur Fair dimana mahasiswa menerapkan ilmu yang didapat dengan menjual secara langsung produk usaha mereka pada event tersebut kepada seluruh civitas kampus,” ujar Nurmalasari, Ketua BEC Kampus UBSI Pontianak, Sabtu (5/9/2020).

“Lalu apa saja yang diberikan BEC sebagai bekal kepada mahasiswa saat akan menjual produknya? Ada tiga rahasia besar yang BEC beberkan kepada mahasiswa agar berhasil menjual produk usaha mereka,” lanjut Mala, sapaan akrabnya.

Ia memaparkan ketiga poin tersebut.

Pertama, bahwa orang membeli dengan emosi atau perasaan dan membenarkannya dengan logika.

Contohnya ada pembeli yang membeli sesuatu bukan karena butuh melainkan dengan membeli barang tersebut mereka juga dapat berdonasi.

Artinya barang ini memberi ‘add value’ yaitu pembeli dapat merasakan pengalaman kemudahan dalam berdonasi hanya dengan membeli barang.

Atau ada juga yang membeli karena takut dibilang tidak ‘up to date’ di komunitasnya.

Perasaan takut dikucilkan oleh komunitas juga dapat menjadi pemicu seseorang membeli barang.

Untuk itu maka pelaku usaha harus memahami perilaku pembeli.

Sebenarnya apa perasaan pembeli saat membeli produk.

Dengan alasan yang mana mereka memutuskan untuk membeli, sehingga hal ini memudahkan pelaku usaha membentuk strategi penjualan yang tepat.

Kedua, orang membeli bukan karena menginginkan barang tersebut, tetapi membeli barang tersebut karena ingin menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

Pelaku usaha harus dapat menganalisa apa permasalahan yang dialami pembeli dan calon pembeli saat ini, dan beri solusinya.

Contohnya dengan permasalahan ‘social distancing’ dan pandemi Covid-19 sekarang ini banyak pembeli yang takut untuk keluar rumah.

"Maka kita dapat memberi solusi dengan selain menjual produk juga dapat menambahkan layanan pesan antar," jelasnya.

Dosen UBSI Pontianak Beri Pelatihan Bangun Arsitektur Aplikasi dengan Docker

Yang ketiga, orang tidak membeli produk dan layanan, mereka membeli cerita.

Contohnya orang jika diminta memilih pulpen biasa seharga Rp 5 ribu dengan pulpen merk Mont Blanc edisi terbatas J. F. Kennedy seharga Rp 500 ribu.

Orang akan memilih Mont Blanc karena memiliki ‘add value’ berupa cerita di pulpen tersebut.

Padahal secara fungsi kedua pulpen ini memiliki fungsi yang sama.

“Ketiga hal ini hanya didapat dengan memahami karakter pembeli, bukan hanya tentang karakter geografis pembeli tapi juga apa yang mereka pikirkan dan rasakan saat memutuskan untuk membeli suatu produk,” papar Nurmalasari.

“Pendampingan materi mengenai pemahaman pemikiran pembeli akan dibeberkan lebih detil kepada mahasiswa yang bergabung dalam BEC Pontianak,” tambahnya. (*)

UBSI Pontianak Gelar Bincang Kampus Bersama Orangtua Mahasiswa Secara Daring

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved