Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Pasien Covid-19 Asal Mempawah Kalbar Meninggal Dunia, Sempat Dirawat Satu Minggu

Ia mengatakan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif oleh Gubernur Kalbar ini sempat dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Syahroni
AFP/ YONHAP/ SOUTH KOREA OUT
Ilustrasi Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). Dokter China Ungkap Temuan Mengejutkan Bahaya Virus Corona, Terkuak Hasil Otopsi Korban Covid-19 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Satu lagi pasien Covid-19 di Kalbar dinyatakan meninggal dunia.

Kali ini pasien Covid-19 asal Kabupaten Mempawah dinyatakan meninggal dunia.

Kabar meninggalnya pasien terkonfirmasi positif corona tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian.

Saat dikonfirmasi Tribun Pontianak, ia  membenarkan seorang pasien terkonfrimasi positif Covid- 19 dari  Kabupaten Mempawah meninggal dunia, Kamis (3/9) malam.

Ia mengatakan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif oleh Gubernur Kalbar ini sempat dirawat di RSUD Soedarso Pontianak. 

"Benar, pasien tersebut meninggal saat dalam perawatan medis di Ruang Isolasi RSUD dr Soedarso Pontianak, malam ini sekitar pukul 19.20 WIB," ujar Mukhtar.

Ia mengatakan pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 62 tahun.

"Kurang lebih pasien ini telah dirawat selama seminggu dan telah mendapat perawatan medis namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Adanya pasien asal Mempawah yang meninggal dunia, menjadi kasus pertama di Kabupaten Mempawah pasien COVID 19 meninggal dunia.

"Rencananya Jumat ini akan dimakamkan dan akan menerapkan protokol penanganan Covid-19 sesuai aturan pemerintah," pungkasnya.

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie dan Tiga Keluarga Positif Covid-19, Minta Doa Warga Singkawang

Wali Kota Singkawang Positif Covid-19

Kabar mengejutkan datang dari Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie.

Melalui video singkat yang beredar Wali Kota Singkawang yang juga merupakan politisi PDIP mengumumkan bahwa dirinya terkonfirmasi Covid-19.

Video tersebut kemudian beredar luas di media sosial facebook dan status whatsapp.

Mendapati video yang telah tersebar luas di media sosial, Tribunpontianak kemudian mengkonfirmasi langsung kepada Wali Kota Singkawang tersebut.

Ia kemudian membenarkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil test swab pada Kamis (3/9) sekitar jam 10 pagi.

"Saya berserta dua anak dan suami," ujarnya melalui panggilan whatsapp, Kamis (3/9/2020).

Total ada empat orang yang terkonfirmasi Covid-19 dalam keluarga Wali Kota Singkawang tersebut.

Dari unggahan video yang beredar, ia pun mengajak masyarakat untuk tidak takut, tidak panik tapi tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

"Apabila keluar rumah, harus pakai masker, cuci tangan dengan air bersih dan sabun, selalu gunakan handsanitizer dan jaga jarak," ujarnya pada video yang tersebar.

Ia menabahkan pesan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19.

Pasalnya ia sendri mengakui telah menjalankan protokol kesehatan tetapi masih terpapar virus Covid-19.

Saat ini kondisi orang nomor satu di Kota Singkawang tersebut nampaknya sehat berdasarkan video pengumumannya.

I mengajak asyarakat Singkawang tidak panik berlebihan tetapi wajib mematuhi protokol kesehatan ditengah pendemi.

Jalankan selalu protokol kesehatan seperti selalu cuci tangan, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak.

Diakhir videonya, Tjhai Chui Mie juga meminta doa dari warga Singkawang khususnya agar ia dan keluarga diberikan kesembuhan.

Uji swab bakal calon kepala daerah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menyebutkan Diskes Provinsi telah menerima sebanyak 16 sampel swab dari bakal calon di daerah yang melaksanakan pemilu serentak 2020.

Ia mengatakan Laboratorium kesehatan Daerah Provinsi sudah menerima sebanyak 16 samel dari bakal calon yang akan mendaftarkan ke KPU.

Harisson mengatakan, KPU mempersyaratkan bakal calon harus negatif dalam pemeriksaan PCR dan mereka juga harus ikut prosedur .

“Artinya kalau mereka memeriksa hari ini maka lusa baru akan ada hasilnya. Saya harapkan para peserta ini benar- benar displin dalam mentaati waktu pemeriksaan , sebab Lab Untan juga sekarang ada 800 sampel yang mengantri untuk diperiksa,” ujar Harisson, Kamis (3/9/2020).

Jadi ditegaskannya bahwa Diskes Provinsi tidak bisa memprioritaskan bakal calon kalau memang mereka mau buru- buru.

Jadi semuanya harus mengikuti prosedur sampai keluar hasil test .

“Mereka saat ini masih menunggu hasil karena kemaren baru diambil sampelnya dan hari ini baru dimasukan dan besok baru ada hasil,” jelas Harisson.

Ia mengatakan bahwa tidak ada jadwal khusus bagi para bakal calon.

Mereka semuanya mengikuti jadwal masyarakat umum.

“Kami menyediakan pemeriksaan untuk masyarakat di Laboratorium Kesehatan daerah provinsi disamping RSUD Soedrso,"

"Jadi disitu benar- benar kita rekomendasikan untuk memeriksa hasil tracing, kontak erat terhadap kasus yang ada. Jadi itu yang diutamakan dulu,” jelasnya.

Ia mengatakan sampai hari ini sudah masuk 16 orang dan nanti akan bertambah lagi.

Namun yang terpenting adalah untuk tetap mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.

“16 orang ini ada di Kapuas Hulu, Sekadau dan dari Sambas hari ini masuk"

"Jadi untuk sementara hanya sekali pemeriksaan dalam rangka memastikan mereka tidak dalam kondisi kasus konfirmasi untuk mendaftar ke KPU,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved