Tim Rajawali Juara Simulasi Thomas & Uber Cup 2020, Jonatan Christie cs Unggul Head to Head
"Misalnya satu grup punya ganda dengan rangking tertinggi, maka di grup itu tidak akan ada pemain tunggal yang rangkingnya paling tinggi juga,"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tim Rajawali berhasil menjadi juara Simulasi Thomas & Uber Cup 2020.
Hal itu setelah tim ini meraih dua kemenangan beruntun selama simulasi digelar.
Sementara di sisi lain, tak ada tim lain dengan raihan kemenangan yang sama.
Tak hanya itu. Rajawali juga dipastikan meraih gelar juara setelah unggul head to head atas Garuda dan tim Harimau yang berpotensi menyamakan jumlah kemenangan.
Tim Rajawali diisi Jonatan Christie, Karono, Bobby Setiabudi, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Yeremia Erich Yoche Rambitan/Pramudya Kusumawardhana.
Pada laga perdana, mereka berhasil mengalahkan tim Garuda dengan skor akhir 4-1.
Satu-satunya partai lepas dari tim Rajawali adalah partai kelima.
Rajawali pastikan gelar juara apapun hasil melawan Banteng besok. Rajawali unggul head to head atas Garuda dan Harimau yang berpotensi menyamakan jumlah kemenangan.
Besok pagi, perebutan runner up antara Garuda vs Harimau.#MOLATVPBSITUCSim2020 pic.twitter.com/k0ZSQal7v9
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) September 2, 2020
Tunggal putra Bobby Setiabudi gagal menyempurnakan kemenangan tim Rajawali setelah dikalahkan Syabda Perkasa Belawa dengan skor 14-21, 25-23, 16-21.
Pada pertandingan kedua, tim Rajawali kembali meraih kemenangan.
Kali ini dengan skor 4-1 saat melawan tim Garuda.
Ganda putra Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Erich Yoche Rambitan menjadi penentu kemenangan tim Rajawali atas tim Harimau.
Dalam pertandingan hari kedua Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, Pramudya/Yeremia berhasil mengalahkan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Amri Syahnawi dengan skor 21-18, 21-13.
Turnamen berhadiah sebesar Rp 100 juta untuk tim pemenang, serta Rp 50 juta untuk tim runner up ini digelar PBSI sebagai simulasi Thomas & Uber 2020.
"Pembagian pemain dilakukan berdasarkan penilaian bersama tim pelatih. Kami mengatur agar keempat grup punya kekuatan yang imbang," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
"Misalnya satu grup punya ganda dengan rangking tertinggi, maka di grup itu tidak akan ada pemain tunggal yang rangkingnya paling tinggi juga," sebut Susy Susanti.
"Melihat pembagian grup, akan sulit untuk memperkirakan siapa juaranya. Karena kekuatannya bisa dibilang merata. Pemilihan tunggal dan ganda ketiga pun tetap kami pertimbangkan agar merata semua," lanjut Susy.
Satu tim terdiri dari tujuh pemain yang terdiri dari tiga pemain tunggal dan dua pasang pemain ganda.
Serta dua pelatih yang terdiri dari pelatih tunggal dan pelatih ganda.
Dalam satu tim, tunggal pertama hingga tunggal ketiga dan ganda pertama serta ganda kedua sudah ditentukan.
Jadi susunan pemain yang turun sudah bisa dipastikan karena tim tidak dapat mengubah urutan pemain atau merombak pasangan ganda yang mereka miliki.(*)