Gubernur Sutarmidji Tinjau Simulasi Belajar Tatap Muka di SMAN 1 Pontianak

Berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukannya mengatakan seperti jarak duduk siswa harus diatur dan harus di pastikan berapa jarak antar siswa .

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji meninjau langsung proses simulasi hari ke empat pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Pontianak, Kamis (3/9/2020). 

Gubernur Sutarmidji mengatakan Kota Pontianak kalau ditambah kesembuhan hari ini dan tambahan satu kasus mungkin bisa masuk zona kuning lagi .

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Umumkan 21 Kasus Sembuh dan 6 Konfirmasi Positif Covid-19

“Evaluasinya dilakukan oleh Gugus Tugas Nasional dengan berbagai variabel setiap hari Selasa .

Itu bukan dilakukan oleh Provinsi tapi nasional yang menetapkan ,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk SMA/SMK menjadi tanggung jawabnya sebagai Gubernur, sedangkan SD ,SMP kewenangan pada bupati Wali Kota .

“Tapi semuanya harus diawasi betul- betul dan dijaga jangan sampai pendidikan menjadi kluster terbaru.

Kalau ada satu saja yang reakitf maka sekolah akan dihentikan sementara. Jadi guru dan siswa harus sama-sama disiplin,” tegasnya.

Lanjutny mengatakan bahwa kemungkinan setelah dua minggu di evaluasi Diskes Kalbar akan kembali melakukan rapid test siswa dan swab test terhadap guru.

“Mungkin setelah dua minggu kita akan rapid test siswa dan semua guru di swab ,” ucapnya.

Ia mengatakan saat ini Pemprov Kalbar sedang mempersiapkan bantuan masker warna warni untuk para siswa . Dirinya jug sudah meminta para pengrajin untuk membuat masker .

“Saat ini baru Pengrajin dari Punggur Kakap yang membuat sebanyak 10 ribu masker yakni warna biru dan hitam.

Saya masih pesan untuk warna lain supaya kalau sekolah 5 hari dia punya masker 5 warna. Jadi setiap hari ganti- ganti,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa Pemda setempat juga haru menyiapkan.

Kalau anak SMA/SMK disiapkan oleh Pemprov .

“Tolong bupati dan walikota menyiapkan untuk SD,SMP.

Lalu untuk PAUD belum dibuka. Walaupun setelah keluar SKD nya ," ujarnya.

Ia berfikir sampai akhir tahun baru boleh PAUD masuk kembali seperti biasa namun harus ikuti protokol kesehatan.

"Dari pada kita susah kasian anak-anak karena PAUD ini usianya belum 5 tahun dan imunitasnya belum stabil ,tapi kalau anak diatas usia 5 tahun itu sudah bagus," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved