Citizen Reporter
Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak Gelar Webinar, Kupas Rahasia Sukses Beasiswa Luar Negeri
Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak Menggandeng Amcor Untan dan Excellence English Studio Mengupas Beasiswa Luar Negeri Melalui Webinar
Citizen Reporter
Oleh: Arief Adi Purwoko
Dosen Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Untuk kali pertama, Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris menyelenggarakan webinar.
Dalam agenda yang digelar pada Selasa 25 Agustus 2020 itu, prodi baru di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN Pontianak) tersebut menggandeng American Corner Universitas Tanjungpura (Amcor Untan).
Selain itu, turut disertakan juga Excellence English Studio dengan mengusung tajuk “Kupas Tuntas Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri (AS, Australia, dan Inggris).
Webinar perdana di lingkungan kampus Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak digawangi oleh dua moderator yang merupakan dosen muda FTIK.
Keduanya yakni Maha Lastasa Buju BH., M.Pd., dan Andry Fitriyanto, M.Ud.
• Prodi Hukum Keluarga Fasya IAIN Pontianak Gelar Simulasi Visitasi Akreditasi
Adapun narasumber berlatarbelakang sebagai praktisi maupun akademisi sekaligus awardee inspiratif.
Seperti Yauma Yulida Hasanah (Master of TESOL-University of Melbourne), Dedi Irawan (Alumnus Ph.D Program-University of Leicester), Yusawinur Barella (Koordinator Amcor-Untan), dan Eliza Yusar (Founder of Excellence English Studio).
Kegiatan dibuka oleh suatu pengantar yang diberikan oleh Dr. Yapandi Ramli, M.Pd..
Bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih nyata yang dapat dilakukan oleh IAIN melalui Prodi Tadris Bahasa Inggris.
Dengan kerjasama positif dengan pihak Amcor Untan maupun Excellence English Studio untuk hadir di tengah masyarakat di era pandemi, khususnya cendekia muda di Kalimantan Barat.
Adanya webinar ini, terbesit suatu harapan atas tertepisnya anggapan bahwa ketidakmungkinan putra daerah untuk dapat berkiprah dan mendapatkan pengalaman studi di luar negeri.
Hal tersebut juga diaminkan oleh narasumber pertama.
• Mahasiswa IAIN Pontianak Gelar KKL dari Rumah, Ini Kegiatannya
Yauma menggambarkan kesan angker beasiswa luar negeri lebih karena terbentuk oleh ketakutan dan rasa tidak percaya diri.
Meski tidak dapat dipungkiri bahwa calon penerima beasiswa harus mempersiapkan segalanya dengan baik.
Yauma menambahkan, untuk mendapatkan beasiswa luar negeri juga dibutuhkan strategi jitu, dengan memahami road map alur pengajuan beasiswa itu sendiri.
Di lain pihak, narasumber ke-2 (dua), Dedi Irawan membagikan pengalaman persiapan memproleh beasiswa Ph.D Program di UK.
Persiapan tersebut tidak dapat dilakukan secara instan.
Apa yang perlu dicermati adalah tentang kepantasan diri untuk memperoleh kesempatan tersebut; meliputi potensi diri, selera pasar, dan strategi pemilihan bidang kajian.
“Banyak yang tidak lolos beasiswa, bukan karena tidak punya potensi, tetapi tidak mampu menyampaikan potensinya dengan baik,” ungkap Dedi.
Hal penting lain adalah bagaimana awardee hunter tidak lekas patah arang.
“Kawan saya ada yang gagal sekitar 7 (tujuh) kali gagal tes IELTS (The International English Language Testing System-red.), lanjutnya.
• Wakil Ketua DPRD Suriansyah Nilai Perubahan IAIN Menjadi UIN akan Berikan Banyak Peluang di Kalbar
Sementara itu, Yusawinur memaparkan kesempatan besar yang ditawarkan untuk dapat melanjutkan studi di luar negeri, terutama berbagai universitas di AS.
Fullbright Scholarship merupakan salah satu beasiswa prestisius yang dapat diakses di Indonesia, oleh karena kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan AS.
Beasiswa yang ditawarkan juga beragam, dari jenjang undergraduate hingga doctoral, bahkan ada yang berupa short course atau program senilai dengan PPL atau KKL.
Ragam latar belakang calon penerima juga luas, tidak hanya terbatas pada fresh graduated atau akademisi perguruan tinggi, melainkan juga professional background seperti guru, atau profesional bidang tertentu.
“Karena keterbatasan waktu, untuk lebih detil kawan-kawan dapat langsung datang dan interaksi di Amcor Untan,” jelas Yusawinur.
Spesifik tentang persiapan kebahasaan, Eliza yang dikenal sebagai IELTS Trainner, membagikan tips dan pengalaman memadai dalam hal penyiapan kemampuan kebahasaan sebagai syarat utama awardee.
“Saya tidak secara khusus mengikuti kursus IELTS, tetapi saya lebih mencari partner yang dapat diajak praktik,” terangnya.
Ungkapan Eliza tidak bermaksud untuk mengecilkan peran kursus itu sendiri, melainkan waktu dan pengalamannya membentuk suatu pemahaman yang komprehensif tentang kemampuan kebahasaan.
Terdapat 4 (empat) hal utama dalam menyiasati tes tersebut, meliputi “speaking”, “writting”, “listening” dan “reading”.
• Pengajuan Penggantian Status IAIN jadi UIN Pontianak dapat Dukungan Gubernur Kalbar
Keempat hal tersebut memiliki demand berbeda, unik, dan membutuhkan persiapan yang penuh kesabaran dan keuletan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Antusiasme peserta dalam webinar ini dapat dikatakan cukup baik.
Sesi tanya jawab yang dibuka di akhir kegiatan menunjukkan ragam asal peserta dari seluruh penjuru Indonesia.
Webinar tidak hanya memanfaatkan media “Zoom” saja, tetapi juga secara live ditayangkan di media “Youtube”. Salah satu penggagas kegiatan sekaligus pejabat Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd., berharap kerjasama apik ini tidak terhenti sebatas webinar.
Akan banyak hal positif ke depannya apabila kerjasama dengan Amcor Untan dan Excellence English Studio dapat ditindaklanjuti.
“Saya harap ada kerjasama-kerjasama lain ke depan, hadir di tengah masyarakat Kalbar tidak hanya memberikan wawasan yang bermanfaat, tetapi juga memberikan sumbangsih nyata dalam menjalankan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi,” paparnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838