264 Siswa SMAN 1 Pontianak Dapat Izin Orangtua Ikuti Pembelajaran Tatap Muka
Ia mengatakan kedepan sampai ada obatnya atau vaksin untuk pembelajaran harus dikombinasi antara daring dan tatap muka.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menyampaikan bahwa dari 423 siswa di SMAN 1 Pontianak, hanya sekitar 264 siswa yang diizinkan para orangtuanya mengikuti pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai dari hari senin 31 Agustus 2020.
Ia mengatakan jadi hanya sekitar 62 persen saja siswa di SMA N 1 Pontianak yang diizinkan para orang tuanya untuk ikut uji coba pembelajaran tatap muka.
“Dari program ini kami mungkin mengutamakan yang kelas XII dan pelajaran yang diberikan hanya untuk pelajaran untuk masuk perguruan tinggi, karena mungkin SMA tahun ini tidak ada ujian nasional hanya evaluasi saja,” jelasnya.
Ia mengatakan kedepan sampai ada obatnya atau vaksin untuk pembelajaran harus dikombinasi antara daring dan tatap muka.
“Untuk tatap muka hanya untuk pelajaran tertentu yang memang butuh tatap muka.
Kita harus membiasakan itu supaya anak di rumah juga belajar dengan bimbingan guru,” jelasnya.
• Layanan.pln.co.id Listrik Gratis PLN Bulan September ? Klik Www.pln.co.id, WA PLN & Portal.pln.co.id
Ia mengatakan Silabus harus jelas capaiannya ke depan.
Jadi anak tidak lagi terlalu lama berada di sekolah, bahkan harusnya Kementrian harusnya sudah mengevaluasi pelajaran mana yang hanya diajarkan di sekolah dan pelajaran mana yang harus dengan daring.
“Di Kalbar baru di SMA N 1 Pontianak ,tapi daerah-daerah yang zona hijau ada juga sudah membuka sekolah.
Misalnya Sintang ada, dan Kapuas Hulu,” ujarnya.
Ia mengatakan pembukaan sekolah harus betul -betul ketat.
Setelah dua minggu simulasi akan dilakukan rapid test kepada anak-anak dan swab test semua guru.
“Kita lihat kalau ada misalnya yang reaktif kita hentika dulu sepanjang tidak ditemukan kasus yang simulasi ini akan kami perluas dengan SMA/SMK lain,” ujarnya.
Ia mengatakan khusus di SMA Negeri 1 Pontianak alasan orang tua yang tidak mengizinkan mungkin masih ada kekhawatiran .
“Makanya syaratnya kan harus persetujuan orangtua, karena ada orangtua yang setuju itu kami jaga anaknya biar mereka lebih merasa terjaga,” jelasnya.
• Gubernur Sutarmidji Ingatkan Kewajiban Daerah Kirim 200 Sampel Swab Test Perminggu