Human Interest Story

Tangisan Haru Syamsudin dan Sariani Pecah Usai Terima Bantuan Bedah Rumah KASAD TNI di Kalbar

Raut wajah kebahagiaan terpancar jelas dari seluruh anggota keluarga ketika rumah baru permanen mereka sudah rampung dibangun.

Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tangis haru pasangan suami istri di Kalbar, Syamsudin (44) dan Sariani Fitri (38) pecah seketika, saat menerima kunci rumah baru mereka yang baru saja direnovasi oleh Kodam XII Tanjungpura melalui program bedah rumah tidak layak huni bantuan KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jendral TNI Andika Perkasa. Kamis (27/8/2020).

Syamsudin dan seluruh anggota keluarganyapun seketika sujud syukur. 

Bahkan karena tak kuasa menahan haru atas rumah baru mereka, sang istri sempat pingsan ketika Pangdam XII menyerahkan kunci rumah mereka.

Raut wajah kebahagiaan terpancar jelas dari seluruh anggota keluarga ketika rumah baru permanen mereka sudah rampung dibangun.

Rumah semi permanen mereka yang sebelumnya berukuran 6x6 saat ini telah terbangun kokoh dan permanen dengan ukuran yang lebih besar.

Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni bantuan bantuan program KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jendral TNI Andika Perkasa dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia (27/8/2020).
Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni bantuan bantuan program KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jendral TNI Andika Perkasa dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia (27/8/2020). (TRIBUN PONTIANAK/Ferryanto)

Kodam XII/Tpr Gandeng Club Pecinta Lingkungan Pontianak Gelar Aksi Penghijauan

Selain rumah yang dibangun menjadi lebih indah dan permanen, Kodam XII Tanjungpura pun turut memberikan berbagai perlengkapan perabotan rumah tangga kepada Syamsuddin dan keluarga, serta melenggkapi fasilitas air bersih dan listrik dirumah tersebut, dimana sebelumnya kedua hal itu belum dimiliki rumah Syamsudin.

Syamsudin mengatakan, ini merupakan anugrah terindah dan terbesar yang diterima selama hidupnya.

"Penghasilan saya sebagai buruh itu untuk makan saja serba kekurangan.

Apalagi untuk membangun rumah yang seperti ini, inilah anugrah terbesar yang pernah saya dapatkan didalam hidup saya,"tuturnya

Ia menceritakan bahwa, sebelum di rehab, ketika cuaca hujan deras disertai angin, ia bersama istri dan anaknya selalu keluar rumah karena khawatir rumahnya yang ia bangun dengan bahan seadanya akan roboh.

Dandim Singkawang Gotong Royong Bersama Warga Bersihkan Lingkungan

Bila hujan deras dimalam hari, mau tidak mau, ia bersama sang istri harus terus terjaga hingga hujan mereda, menjaga anak - anaknya dari kehawatiran rumah yang dapat roboh kapan saja.

Diakuinya, rumahnya dulu ia bangun dengan bahan kayu yang ia minta dari teman dan tetangga.

"Kalau hujan angin, kami selalu mengungsi keluar rumah dulu, karena rumah itu goyang takut roboh, karena rumah sebelumnya itu saya bangun dari kayu - kayu yang seadanya saja, minta bekas dari orang. 

Jadi lama - lama itu bahannya keropos,"katanya.

Ia sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran TNI AD khususnya Kodam XII Tanjungpura yang telah memberikan rumah yang layak untuk dirinya dalam program bedah rumah tak layak huni dari bantuan KASAD Jendral TNI Andika Perkasa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved