Bupati Sintang Jarot Winarno Ajak Guru Akrabkan Diri dengan Teknologi
Model merdeka belajar kata Jarot, harus cocok diterapkan di desa-desa yang tidak ada jaringan internet di tengan masa pandemi corona.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno mendorong guru melalui PGRI Kabupaten Sintang untuk mengakrabkan diri dengan teknologi.
Menurutnya, apabila dari sekarang guru tidak akrab dengan teknologi, kedepan pasti akan ketinggalan.
"Saya ingatkan, mari kita para guru terus meningkatkan pengetahuan kita mengakrabkan diri dengan teknologi," pesan Jarot.
Di masa pandemi global Covid-19, menurut Jarot menjadi kesempatan pendidik untuk kompak membahas sama-sama model merdeka belajar di tengah pandemi corona.
• Promo Superindo Hari Ini Terbaru 2020, Super Hemat Serba Diskon Minyak Goreng Deterjen hingga Snack
Model merdeka belajar kata Jarot, harus cocok diterapkan di desa-desa yang tidak ada jaringan internet di tengan masa pandemi corona.
"Keluarkan konsep, beban kurikulum mesti dikurangi, cari yang substansial saja, jangan jadi beban berat buat kita," harapnya.
Dorong Susun Kurikulum Adaptif
Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot menyebut pembelajaran jarak jauh ditemukan banyak masalah, karena diberlakukan dalam kondiai darurat, sehingga secara sumber daya dan infrastruktur tidak siap.
"Memang kondisi darurat pembelajaran jarak jauh ini kan pasti banyak masalah.
Karena kita sama sekali tidak siap, karena itu jadi masalah.
Seperti soal jaringan internet, materi pembelajaran, kuota internet, orangtua tidak mampu beli, hingga siswa belum memiliki gadget," ungkap Adrianus Asia Sidot belum lama ini.
• Kasat Binmas Hadiri Acara Makan Malam Bersama Warga Singkawang Sampaikan Imbauan
Selain itu, komisi X juga meminta Kemendikbud untuk menyusun kurikulum adaptif khusus selama Covid-19, sehingga para siswa tidak dibebani dengan tugas seperti sekarang.
"Kalau sekarang, guru memberikan tugas yang terlalu banyak dan harus menuntaskan kurikulum.
Sekarang direlaksasi, kurikulum tidak harus tuntas, tidak harus jadi patokan.
Yang penting kontennya itu bisa diserap.
Pemerintah dan komisi x sudah melakukan banyak hal membantu masyarakat khususmya dunia pendidikan," jelasnya.