Kuliah BSI Aja
UBSI Pontianak Cetak Entrepreneur Muda untuk Bantu Pemerintah Cegah Resesi Ekonomi Indonesia
Inilah yang menjadi prioritas BSI Entreprenur Center UBSI Pontianak selama ini, yaitu mencetak entrepreneur muda dengan memiliki mental dan mindset.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pada pertengahan tahun 2020 Presiden Jokowi telah mengingatkan akan adanya ancaman resesi ekonomi yang akan menimpa Indonesia.
Hal ini didasari dengan adanya pelesuan aktivitas ekonomi Indonesia yang saat itu akan memasuki kuartal kedua.
Lalu apa sebenarnya resesi ekonomi?
Mengapa Presiden merasa perlu mengingatkan ancaman resesi ekonomi yang dapat menimpa Indonesia?
Sebelumnya negara Singapura yang merupakan salah satu negara tetangga Indonesia dengan perekonomian negara yang baik, mengumumkan telah mengalami resesi ekonomi diakibatkan pandemi global Covid-19.
• Lulusan Prodi SIA UBSI Pontianak Sukses Berkarir Jadi Programmer Muda
Bagaimana Indonesia?
Resesi ekonomi jika diambil pengertiannya dari Business Cycle Dating Committee, National Bureau of Economic Research menyatakan resesi sebagai penurunan 4 aspek ekonomi dalam beberapa bulan.
Yang dimaksud 4 aspek ekonomi tersebut adalah tingkat pemasukan, penyerapan tenaga kerja, tingkat produksi industri dan tingkat konsumsi masyarakat.
Namun jika ingin mengambil pengertian yang lebih populer resesi ekonomi adalah pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) yang negatif selama 2 kuartal berturut-turut.
Pertumbuhan GDP adalah potret produktivitas ekonomi dari suatu negera dimana produktivitas tersebut dapat dilihat dari 4 aspek.
Keempat aspek yang dimaksud di antaranya konsumsi masyarakat, belanja negara, investasi di sektor rill, dan kegiatan ekspor impor.
Presiden mengingatkan mengenai ancaman resesi ekonomi ini karena beberapa dampak yang dapat timbul setelahnya antara lain, tingkat pemasukan negara yang akan berkurang sehingga pembiayaan dibidang pembangunan masyarakat juga berkurang.
Penyerapan tenaga kerja yang kecil akan mengakibatkan banyaknya pengangguran.
Tingkat produksi industri yang melemah dapat mengakibatkan banyak perusahaan yang gulung tikar atau bangkrut.
Serta konsumsi masyarakat yang menurun mengakibatkan pelemahan sektor usaha baik usaha kecil maupun besar.
Sementara itu Menteri Keuangan, Sri Mulyani berkomitmen untuk menjaga perekonomian Indonesia di kuartal ketiga agar tidak mengalami resesi ekonomi.
Resesi ekonomi jika terus berlanjut akan berubah menjadi depresi ekonomi atau yang kita kenal dengan krisis ekonomi, dimana Indonesia sudah pernah mengalaminya pada tahun 1998 silam.
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman resesi ekonomi ini?
Menurut Nurmalasari ketua BSI Entreprenur Center (BEC) UBSI Kampus Pontianak, resesi ekonomi dapat diatasi dengan menggenjot empat aspek ekonomi di atas.
Kampus dapat membantu pemerintah meningkatkan aspek-aspek ekonomi tersebut.
Salah satunya dengan mempersiapkan entrepreneur muda yang memiliki mental dan mindset yang matang dalam menjalani usaha.
Dengan menciptakan entrepreneur muda secara masif aspek penyerapan tenaga kerja dapat digenjot secara maksimal.
Dan dapat berdampak positif pada aspek ekonomi lainnya.
• Daftar Kuliah UBSI Pakai Aplikasi Mobile, UBSI Beri Kemudahan Calon Mahasiswa
Ia menambahkan kelebihan dari entrepreneur muda adalah mereka sangat cepat beradaptasi dalam kondisi perekonomian seperti saat ini dengan tidak takut berinovasi dan bereksperimen.
Dan mereka memiliki literasi keuangan yang baik sehingga dapat mengelola keuangan usaha bahkan dapat menentukan investasi yang terbaik untuk dijalani walaupun terjadi ancaman resesi ekonomi.
“Inilah yang menjadi prioritas BSI Entreprenur Center UBSI Pontianak selama ini, yaitu mencetak entrepreneur muda dengan memiliki mental dan mindset yang matang untuk memulai atau menjalani usaha dari kalangan mahasiswa bahkan sampai sebelum mereka wisuda,” imbuhnya, Jumat (21/8/2020). (*)