KISAH Para Bocah yang Wajahnya Muncul di Uang Rp 75.000, Sempat Dirahasiakan hingga Orangtua Kaget
Kehadiran uang pecahan khusus Rp 75.000 ini menyita perhatian masyarakat Indonesia lantaran desainnya yang terbilang unik...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Spesial dalam memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia bersama pemerintah baru saja meluncurkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia atau UPK 75 Tahun RI.
Kehadiran uang pecahan khusus Rp 75.000 ini menyita perhatian masyarakat Indonesia lantaran desainnya yang terbilang unik.
Uang edisi khusus HUT ke-75 ini memuat gambar anak-anak dengan pakaian adat daerah yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
• Satu Juta Lembar Uang Baru Rp 75.000 Tersedia Untuk Warga Kalbar
Terdapat sembilan anak yang satu di antaranya seorang anak yang memakai pakaian adat.
Di balik pemilihan gambar anak berpakaian adat itu ternyata ada kisah tersendiri.
Bahkan orangtua mereka kaget lantaran mengejahui wajah anak-anaknya muncul di uang kertas.
Berikut rangkuman kisah mereka:
Tak Tahu Foto Anak Terpilih
Satu diantara anak yang di desain uang pecahan khusus Rp 75.000 ini adalah anak yang memakai palaian adat Suku Dayak Kantu asal Kalimantan Barat.
Bocah perempuan yang mengenakannya berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat dengan nama Kalila.
Dia berada di posisi empat dari kiri.
Anak perempuan usia 10 tahun ini tercatat sebagai siswa Sekolah Canopy Pontianak.
Merupakan putri pertama dari pasangan Fitrah Prihartanto dan Lenny Sofian.
“Kalila itu anak saya yang paling sulung,” ucap sang ayah, Fitrah Prihartanto disela kesibukannya bertugas menangani penukaran uang di Kantor Bank Indonesia Kalbar, Rabu (19/8/2020).
Kisah terpilihnya foto Kalila, lanjut Fitrah, bermula dari dirinya mengirimkan foto sang anak untuk mengikuti seleksi ke Peruri.
“Ada lima orang yang mengirimkan, lalu tiga anak yang terpilih, kalau nggak salah tanggal 19 September 2019 lalu proses pengambilan fotonya,” tuturnya.
Terkait pemilihan baju adat, menurutnya itu sudah ditentukan dari Dinas Kebudayaan oleh karena proses seleksi sendiri.
“Pemilihan baju dari Dinas Kebudayaan jadi kita hanya menyesuaikan saja. Waktu yang dikenakan Baju Dayak dari Kapuas Hulu,” ujarnya.

Fitrah dan keluarga tak mengetahui foto sang anak yang akhirnya terpilih.
“Baru tahu saat peluncuran uang pada 17 Agustus kemarin. Rasanya bangga sekali karena dari jutaan anak Indonesia, anak saya yang terpilih,” jelasnya.
Ditanyai soal apresiasi dari pihak terkait atas pemilihan foto sang anak. Fitrah menuturkan potret sang anak ada di desain uang yang tengah diperbincang se-Indonesia saja itu sudah menjadi hal yang membanggakan keluarga.
“Pasti merasa sangat bangga,” katanya.
Tak tahu untuk gambar uang kertas
Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang.(KOMPAS.COM/IST)
Salah satu anak yang tampil dalam uang Rp 75.000 adalah Aditya Perpatih (9) asal Gorontalo.
Bank Indonesia melakukan sesi pemotretan kepada Aditya pada tahun lalu.
Siti Murtafiah Mooduto, ibu dari Aditya, masih ingat betul, ada tim dari Jakarta yang memotret anaknya pada Agustus tahun lalu.
Sebenarnya ada tiga anak yang difoto, tetapi hanya Aditya yang datang.“Sungguh kami tidak tahu jika ternyata foto itu digunakan sebagai gambar pada uang kertas yang baru diluncurkan, kami tahu sehari sebelum uang dikenalkan kepada masyarakat,” ujar Siti Murtafiah, Selasa (18/8/2020).
Saat itu Aditya mengenakan baju adat makuta dengan khas penutup kepalanya yang tinggi
Baju tersebut dikenal sebagai baju pengantin dan dipercaya sebagai baju kebesaran raja.
Kemunculan Aditya dengan baju adat juga menjadi kebanggaan bagi Wali Kota Gorontalo, guru-gurunya di SDN 27 Kota Selatan Kota Gorontalo, serta tokoh adat setempat.
“Kami bangga dengan generasi muda Gorontalo yang mengenakan baju adat makuta dan menghiasi uang yang baru dikeluarkan pemerintah,” kata Abdullah Paneo, Ketua dewan Adat Gorontalo.
Abdullah Paneo berharap gambar pakaian adat dikenal lebih luas dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya Nusantara.
PHOTO:Ananda Saubaki (7) siswi kelas 2 SD Negeri Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT),(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Dirahasiakan, Ibunda kaget wajah anaknya ada di uang kertas
Seperti Aditya, bocah asal Kota Kupang, Ananda Saubaki (7) juga melakukan pemotretan tahun lalu.
Ananda Saubaki merupakan siswa kelas 2 SD Negeri Naikoten 1 Kota Kupang.
Ibu Ananda, Telly Saubaki Saudila tidak menyangka pemotretan saat itu ternyata digunakan untuk desain uang edisi khusus.
"Waktu itu, kami belum tahu tujuan pemotretan itu untuk apa karena katanya rahasia," ujar Telly, Selasa (18/8/2020).
Dia pun bersyukur dan mengaku bangga karena ananknya menjadi bagian dari sejarah HUT ke-75 RI.
"Kami orangtua sangat bangga dan terlalu bersyukur karena anak kami sudah terpilih dan ada fotonya di dalam pecahan uang yang diluncurkan dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-75 kali ini," ujar Telly.
Menurutnya, Ananda yang mengenakan pakaian adat Rote tersebut mewakili Nusa Tenggara Timur.
Telly menyebut, uang itu akan menjadi sejarah dari generasi ke generasi.
Izzam kenakan pakaian Suku Tidung
Foto Muhammad Izzam Athaya salah satu anak.dengan busana adat tidung dalam pecahan uang edisi khusus HUT RI 75 (Hendra)(Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)
Kabar miring tertuju pada gambar anak yang disebut-sebut orang China pada uang Rp 75.000Ternyata dia adalah Muhammad Izzam Athaya (9), bocah asal Tarakan, Kalimantan Utara.
Izzam kini bersekolah di SDN 041 Tarakan. Ia bahkan meraih rangking 3 di kelasnya.
Dalam desain uang kertas tersebut, Izzam mengenakan baju Sina Beranti yang merupakan baju pengantin Suku Tidung.
"Kita ambil ibrohnya (hikmah) saja, itu kebanggaan bagi keluarga kami karena anak kami masuk dalam bagian sejarah kemerdekaan RI ke-75, itu sebuah kehormatan bagi kami, jadi kami tidak ambil pusing dengan isu hoaks itu,"ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
Dia juga bangga karena baju adat kebanggaan masyarakat Kalimantan Utara itu bisa terkenal.
"Sebagai keluarga kita cukup bangga, apalagi anak kami mewakili salah satu suku di Kaltara, kalau masalah menanggapi, saya tidak terlalu sosialita, jadi saya enggak ambil hati tudingan itu," tegasnya.
Hendra pun tengah mendaftarkan diri sebagai pemesan uang edisi khusus tersebut sebagai kenang-kenangan.
"Tentu akan saya simpan baik baik, mungkin akan saya pajang dan dibuatkan pigura, karena ini adalah kenangan paling berharga, keluarga kami menjadi bagian sejarah kemerdekaan RI -75," katanya haru.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Rosyid A Azhar, Sigiranus Marutho Bere, Ahmad Zulfiqor | Editor : Khairina, Dheri Agriesta) dan Tribunpontianak.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Izzam Athaya, Aditya Perpatih dan Ananda Saubaki, Para Bocah yang Wajahnya Muncul di Uang Rp 75.000...", dan di tribunpontianak.co.id dengan judul Kalila, Anak Pontianak yang Tampil di Desain Uang Baru Rp 75.000, https://pontianak.tribunnews.com/2020/08/19/kalila-anak-pontianak-yang-tampil-di-desain-uang-baru-rp-75000.