KISAH Para Bocah yang Wajahnya Muncul di Uang Rp 75.000, Sempat Dirahasiakan hingga Orangtua Kaget
Kehadiran uang pecahan khusus Rp 75.000 ini menyita perhatian masyarakat Indonesia lantaran desainnya yang terbilang unik...
“Ada lima orang yang mengirimkan, lalu tiga anak yang terpilih, kalau nggak salah tanggal 19 September 2019 lalu proses pengambilan fotonya,” tuturnya.
Terkait pemilihan baju adat, menurutnya itu sudah ditentukan dari Dinas Kebudayaan oleh karena proses seleksi sendiri.
“Pemilihan baju dari Dinas Kebudayaan jadi kita hanya menyesuaikan saja. Waktu yang dikenakan Baju Dayak dari Kapuas Hulu,” ujarnya.

Fitrah dan keluarga tak mengetahui foto sang anak yang akhirnya terpilih.
“Baru tahu saat peluncuran uang pada 17 Agustus kemarin. Rasanya bangga sekali karena dari jutaan anak Indonesia, anak saya yang terpilih,” jelasnya.
Ditanyai soal apresiasi dari pihak terkait atas pemilihan foto sang anak. Fitrah menuturkan potret sang anak ada di desain uang yang tengah diperbincang se-Indonesia saja itu sudah menjadi hal yang membanggakan keluarga.
“Pasti merasa sangat bangga,” katanya.
Tak tahu untuk gambar uang kertas
Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang.(KOMPAS.COM/IST)
Salah satu anak yang tampil dalam uang Rp 75.000 adalah Aditya Perpatih (9) asal Gorontalo.
Bank Indonesia melakukan sesi pemotretan kepada Aditya pada tahun lalu.
Siti Murtafiah Mooduto, ibu dari Aditya, masih ingat betul, ada tim dari Jakarta yang memotret anaknya pada Agustus tahun lalu.
Sebenarnya ada tiga anak yang difoto, tetapi hanya Aditya yang datang.“Sungguh kami tidak tahu jika ternyata foto itu digunakan sebagai gambar pada uang kertas yang baru diluncurkan, kami tahu sehari sebelum uang dikenalkan kepada masyarakat,” ujar Siti Murtafiah, Selasa (18/8/2020).
Saat itu Aditya mengenakan baju adat makuta dengan khas penutup kepalanya yang tinggi
Baju tersebut dikenal sebagai baju pengantin dan dipercaya sebagai baju kebesaran raja.
Kemunculan Aditya dengan baju adat juga menjadi kebanggaan bagi Wali Kota Gorontalo, guru-gurunya di SDN 27 Kota Selatan Kota Gorontalo, serta tokoh adat setempat.
“Kami bangga dengan generasi muda Gorontalo yang mengenakan baju adat makuta dan menghiasi uang yang baru dikeluarkan pemerintah,” kata Abdullah Paneo, Ketua dewan Adat Gorontalo.