Sejarah Tahun Baru Islam 1 Muharram & Peristiwa Besar Bulan Muharram, Terbunuhnya Cucu Nabi Muhammad

Pada dasarnya sejak jaman jahiliyah bangsa Arab sudah mempunyai perhitungan hari, minggu dan bulan.

Editor: Syahroni
Wittyfeed
Tahun Baru Islam. 

Saran ini diterima oleh semua orang, termasuk Khalifah sendiri.

Sejak waktu itu lahirlah perhitungan Tahun Hijriyah yang sampai hari ini dipergunakan oleh seluruh dunia Islam.

Tahun baru Hijriyah dimulai dari tanggal 1 Muharram .

Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, bulan Muharram merupakan bagian dari empat bulan haram (suci) di sisi Allah SWT yaitu, Muharram, Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijah.

"Muharram merupakan bulan haram (suci) bagi umat muslim. Di kategorikan suci karena di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa istimewa hingga sebagai waktu yang baik untuk melakukan amalan-amalan ibadah yang dilakukan di luar bulan tersebut," jelasnya kepada Tribunjogja.com .

Pernyataan, Ustaz Muhajir pun dipertegas melalui hadis riwayat Bukhari: Lalu apa saja empat bulan suci tersebut?

Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Banyak peristiwa besar yang terjadi pada bulan tersebut, terutama pada 10 Muharram.

Maka, tidak heran bila 10 Muharram sering disebut sebagai hari bersejarah.

Berikut, tiga peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi pada bulan Muharram:

1. Nabi Nuh dan Banjir Bandang

Allah menyelamatkan Nabi Nuh dari banjir bandang dan keluar dari kapalnya di atas gunung Judi setelah bumi ditenggelamkan selama 5 bulan.

Adapun panjang kapal Nabi Nuh menurut informasi dari Ibnu Jarir al-Thabari adalah 1200 hasta (540 meter) dan lebarnya 600 hasta (270 meter).

Kapal itu dibuat 3 lantai. Lantai pertama untuk hewan ternak dan binatang buas. Lantai dua untuk manusia, dan lantai tiga untuk macam-macam burung.

Sementara menurut Ibnu Abbas, Nabi Nuh berada di kapal itu bersama 80 orang dengan keluarganya masing-masing. Mereka berada di kapal selama 150 hari. Allah mengarahkan kapal itu ke Makkah lalu kapal tersebut berputar-putar mengelilingi Baitullah selama 40 hari. Allah kemudian mengarahkan kapal itu berlabuh di bukit Judi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved