Citizen Reporter
Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus: Saya Prihatin dengan Ilmu Kebal
Orang muda saat ini berhadapan dengan kemiskinan, berhadapan dengan pengangguran, bukan justru mempelajari itu seolah seperti mau perang saja.
Bahkan menurut Uskup Agus hal itu melenceng, apalagi diadakan dihari Minggu.
"Mohon maaf, kalau ini terjadi maka hal tersebut adalah pembodohan, bahkan saya bisa tuntut, hal itu menghina Agama Katolik. Karena tidak ada ajaran Katolik, yang mengajarkan ilmu kebal,” imbuhnya sembari mengimbau OMK.
Uskup menjabarkan, sekarang orang muda berkutat dengan masalah sosial yang nyata.
Apalagi, sebelumnya Mgr. Agus mengatakan ada isu yang ia dengar terkait suatu tempat, dimana diikuti oleh pemuda-pemudi dan dibawa ke hutan selama tiga hari tiga malam untuk belajar hal-hal semacam itu.
“Itu mau apa? Kita ini lapar, banyak yang mencari pekerjaan, pendidikan yang tertinggal, dan masalah sosial ini nyata di tengah masyarakat. Khusus untuk Katolik, saya larang mengikuti hal seperti itu. Lebih baik kalian mencari pekerjaan dari pada ikut hal semacam itu,” tegas Uskup.
Uskup Agus juga menegaskan bagi Katolik, sejak berdirinya Gereja, tidak ada Ilmu kebal.
Karena dalam iman Katolik, khususnya dalam Doa Aku Percaya, yaitu ‘Aku Percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan hidup kekal.’
Hal ini sudah jelas bahwa iman Katolik tidak membenarkan adanya praktik hal-hal semacam itu.
Sejalan dengan hal itu, Uskup Agus sedikit menceritakan kedatangan para missionaris dahulu yang pertama-tama dibangun adalah budaya pendidikan, pengembangan ekonomi, dan kesehatan.
“Coba jika kita lihat sejarah, para missionaris Katolik zaman dahulu datang ke Kalimantan bukanlah membawa ilmu kebal. Justru pertama-tama yang mereka bangun adalah pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi," tuturnya.
"Mati tidak usah kita cari, dengan sendirinya kita akan mati, tapi kita harus berjuang untuk hidup dengan cara bekerja, berkarya,” katanya.
Sebagai Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, sangat prihatin terkait hal ini.
Namun khusus untuk Katolik ia imbau untuk ikut ajaran resmi gereja.
Dalam hal ini sebagai pimpinan gereja, ia punya hak untuk mengimbau terkait hal tersebut dan itu hanya kepada orang Katolik, tetapi di luar Katolik, itu bukan urusannya.
“Saya mau mengatakan misalnya pasangan mu divonis akan meninggal dan kanker stadium 4, apakah anda kuat? Justru dalam hal seperti ini, kekuatan kita hanya beriman kepada Tuhan," ujarnya.
"Mau diterima atau tidak diterima, tapi ini harus saya sampaikan bahwa ada hal yang khas Katolik, tapi ada hal yang tidak khas Katolik,” ucap Uskup Agus.