Dukung Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkesinambungan Berbasis Ekonomi Syariah, BI Gelar FESyar KTI
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar turut mendukung jalannya FESyar KTI ini, pihaknya menyelenggarakan satu di antara talkshow terkait "Solus
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Upaya Bank Indonesia dalam mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah (Eksyrar) nasional sebagai arus baru ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi indonesia yang inklusif dan berkesinambungan terus dilakukan.
Satu di antaranya, Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Guna mendorong ekonomi syariah sebagai penggerak ekonomi regional pasca penerapan new normal, menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 secara virtual, Selasa (18/8/2020).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar turut mendukung jalannya FESyar KTI ini, pihaknya menyelenggarakan satu di antara talkshow terkait "Solusi Pembiayaan Usaha Secara Syar'i Melalui Fintech".
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini menuturkan fintech merupakan sesutu hal yang baru, seiring berkembangnya teknologi saat ini.
• Begini Cara Mudah Dapat Uang Baru 75000 UPK 75 Tahun RI, Awali dengan Pesan di Pintar.bi.go.id
Lebih lanjut, Agus mengatakan selama pandemi Covid-19, pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalbar terkait persoalan yang hadapi para pelaku usaha ini.
"Mulai dari hilangnya konsumen, ataupun hilangnya permintaan di masyarakat. Sehingga banyak UMKM yang mengalami kerugian hingga tutup," terangnya, Selasa (18/8/2020).
Setelah tim BI wilayah Kalbar melakukan survei dilapangan, persoalan paling utama yang ditemukan adalah pelaku UMKM kesulitan dalam permodalan, pasca terdampak Covid-19.
"Kami pun berharap melalui seminar sekaligus diskusi ini, dengan konsep fintech berbasis syariah dapat menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi UMKM," jelasnya.
Fintech merupakan layanan jasa keuangan yang berbasis teknologi, meliputi berbagai produk dan jasa serta teknologi yang mendasari digital.
Seiring pesatnya teknologi yang berkembang, layanan fintech pun kian tumbuh di masyarakat. Bank Indonesia pun hadir mendukung serta mendorong perkembangan fintech di Indonesia. Tahun 2017, pihaknya juga telah mengeluarkan regulasi terkait layanan jasa keuangan ini.
"Selain itu, perkembangan layanan fintech syariah juga merupakan inovasi di bidang finansial teknologi dan didasari nilai-nilai hukum islam," tuturnya.
Agus pun berharap hadirnya fintech syariah ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, guna mendorong pemulihan perekonomian Indonesia.
"Dengan fintech syariah, kami berharap UMKM yang ada di kawasan timur bisa lebih berkembang dengan pola yang lebih baik dan berkeadilan. Sehingga mereka bisa tumbuh lebih baik di masa yang akan datang," tutupnya. (*)