Data Dinkes Kalbar - Total 21 Guru dan 24 Siswa di Kalbar Terkonfirmasi Covid-19

Namun ini akan tetap mambahayakan kesehatan siswa atau pun guru secara umum.

"Berdasarkan data ini lah sebenarnya untuk proses belajar mengajar tatap muka dianggap akan membahayakan kesehatan siswa karena siswa biasanya tidak mampu menjaga jarak bila mereka bertemu dengan siswa lain,” ujarnya.

Dikatakannya demikian juga dengan penggunaan masker dan cuci tangan mungkin masih belum disiplin.

Hal ini lah yang menyebabkan kekhawatiran bila dilakukan sekolah tatap muka. 

Tetap belajar dari rumah

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng mengatakan sementara belum ada sekolah SMA dan SMK Se-Kalbar yang melakukan pembelajaran tatap muka .

Keputusan tersebut sesuai arahan Gubernur Kalbar ditunda dulu sambil menunggu hasil swab guru yang ada di ibu kota, Kalbar.

“Minggu lalu kan ada beberapa guru dan murid yang terkonfirmasi covid-19.

Jadi belajar tatap muka belum dilaksanakan,” ucapnya.

Akhirnya sesuai perintah Gubernur Kalbar sekolah ditunda sambil menunggu hasil swab diperiksa karena di Untan masih menumpuk .

“Jadi kita belum mulai dan menunggu arahan dari pak Gubernur sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 di Kalbar,” ujarnya.

Selain itu sekolah yang sudah selesai di Swab dan hasilnya sudah keluar juga belum melakukan tatap muka seperti di Kota Pontianak , Sambas dan Ketapang.

“Daerah lain masih belum keluar hasil karena masih ngantri di Untan karena pemeriksaan terbatas ,” ucapnya .

Ia mengatakan pembelajaran daring sampai saat ini masih terus berlangsung dan di kombinasi sesuai kondisi daerah masing- masing.

Sedangkan untuk luring bergilir untuk pengambilan bahan ke sekolah. 

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

--