HUT RI

Kisah Pengibar Bendera Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Namun siapa saja yang bertugas mengibarkan bendera saat itu, tidak semua orang mengetahuinya...................

Editor: Nasaruddin
Dok. Kompas
Upacara penaikan bendera sang merah putih di halaman gedung pegangsaan timur 56 (Gedung Proklamasi). Tampak antara lain Bung Karno, Bung Hatta, Let,Kol. Latief Hendraningrat (menaikkan bendera) Ny. Fatmawati Sukarno dan Ny.S.K Trimurti. 

SK Trimurti lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada  11 Mei 1912.

Ia menjalani pendidikan dasar di Noormal School dan AMS di Surakarta. 

Setelah itu, melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Selama masa pergerakan, SK Trimurti aktif di Partai Indonesia (Partindo). 

Ia juga berkarier sebagai guru sekolah dasar. Berprofesi sebagai guru tak menghentikannya tetap berkarya melalui tulisan.

SK Trimurti sempat dipenjara karena mendistribusikan leaflet anti-kolonial.

Selama di penjara, tulisan yang dihasilkannya justru semakin kritis.

Setelah menikah dengan Sayuti Melik, ia bersama Sayuti mendirikan Koran Pesat di Semarang, yang sempat dibredel pada masa penjajahan Jepang.

Saat proklamasi kemerdekaan, bersama Latief dan Suhud, ia turut bertugas sebagai pengibar bendera.

SK Trimurti pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja pertama di Indonesia di bawah Perdana Menteri Amir Syarifudin yang menjabat pada 1947-1948.

Setelah itu, dia aktif dalam organisasi perempuan yang didirikannya, Gerwis, yang pada 1950 berubah menjadi Gerwani. 

SK Trimurti pernah dipenjara karena tuduhan Gerwani dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pengibar Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved