Mitos dan Fakta Usus Buntu Dikupas Tuntas di Triponcast Oleh 2 Dokter Muda Nan Keren

Sebagian besar radang usus buntu, disebabkan oleh cairan feses yang salah masuk atau salah belok dan kemudian terjebak di usus buntu atau terjadinya p

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
dr Chelwy Joycestio Vrixander (kiri) dan Eric Herrianto Dwiputra SKed 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Triponcast (Tribun Pontianak Official Podcast) edisi Bebincang Kesehatan kupas tuntas mitos dan fakta seputar Radang Usus Buntu, Jumat (14/8).

Bebincang sehat yang tayang live di Instagram dan Facebook Tribun Pontianak, menghadirkan narasumber yang kompeten untuk membahas seputar Usus Buntu, yakni Dokter Pontianak, dr Chelwy Joycestio Vrixander dan Dokter Muda Pontianak, Eric Herrianto Dwiputra SKed.

Dalam podcast tersebut, kedua dokter tersebut memaparkan seputar mitos dan fakta yang sering beredar di masyarakat. Dan menurut host Triponcast yakni Rio Riyandanu, Bebincang Kesehatan ini bertujuan untuk menghindari Tribuners untuk membuat asumsi yang kurang tepat terkait dengan gejala penyakit di dalam tubuh.

Sebagian besar radang usus buntu, disebabkan oleh cairan feses yang salah masuk atau salah belok dan kemudian terjebak di usus buntu atau terjadinya penumpukan lendir (mucus).

Dokter Eka Ardiani Berbagi Tips Pada Wartawan Agar Tetap Hidup Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Feses atau lendir yang terjebak lalu mengeras dan membentuk fecalith (batu fekal), kemudian menutup jalan atau akses ke dalam usus buntu. Selanjutnya mengakibatkan perkembangbiakan bakteri jahat, sehingga terjadi peradangan.

Namun ternyata, tubuh memiliki mekanisme yang sempurna dalam membuang senyawa yang tidak tercerna di dalam tubuh. Karena itulah, radang usus buntu yang diakibatkan benda-benda seperti biji pada makanan sangatlah jarang terjadi, meski bukan berarti tidak mungkin.

Eric menjelaskan jika cara menyembuhkan usus buntu ialah melalui operasi dan tidak operasi. Hal ini ditentukan berdasarkan keadaanya, ada yang ringan dan masih bisa ditoleransi dan biasanya diberikan obat pereda rasa sakit dan antibiotik. Dengan harapan dapat sembuh dengan obat-obatan tanpa operasi.

Serta keadaanya yang mengharuskannya untuk diambil tindakan medis, yakni operasi.

Berdasarkan penelitian, dari 500 pasien setengahnya dioperasi dan setengahnya dipulangkan tanpa operasi dan hanya diberikan obat. Tapi ternyata 70 orang yang dipulangkan mengalami gejala yang sama lagi sehingga akhirnya harus dioperasi.

Ia juga menjelaskan cara untuk mengatasi usus buntu.

"Dengan mengatur pola makan, dengan rajin-rajin makan makanan yang tinggi serat, perbanyak minum dan jangan melakukan tindakan sendiri," tuturnya.

Dalam Triponcast Edisi Bebincang Kesehatan kali ini, para dokter menjelaskan tentang mitos dan fakta seputar Usus Buntu.

Eric menceritakan jika banyak sekali beredar dimasyarakat cerita yang belum terbukti kebenarannya yang sering dianggap sebagai mitos.

Ia memaparkan jika sebenarnya berdasarkan penelitian terdapat satu kasus, saat dokter melakukan bedah usus buntunya ternyata ada sisa biji buah. Berarti biji buah tersangkut di usus buntu meskipun angkanya kecil namun kemungkinannya masih ada. Kalau misalnya mengkonsumsi biji buah yang tidak bisa dicerna oleh tubuh, bisa saja tersangkut.

Hal ini dibenarkan oleh Dokter Pontianak, dr Chelwy Joycestio Vrixander. Ia menyebutkan jika Radang Usus Buntu adalah penyakit yang tidak bisa diprediksi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved