KPAD Kayong Utara Harap Pondok Pesantren Menunda untuk Belajar Tatap Muka
Al Ghazali menyarankan pengelola pondok pesantren atau sekolah berasrama berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 soal langkah
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kayong Utara, Al Ghazali berharap pondok-pondok pesantren untuk tidak membuka dulu kegiatan belajar mengajar tatap muka selama masa pandemi Covid-19.
Khususnya bagi pesantren yang santri-santrinya wajib tinggal di asrama.
Harapan ini disampaikan Al Ghazali tidak hanya kepada pondok-pondok pesantren yang menerapkan sistem yang sama.
"Atau mengikuti aturan SKB (4 Menteri) lah, bahwa dalam dua bulan, yang mana berarti kan Juli Agustus itu belum boleh membuka asrama," kata Al Ghazali, Rabu (12/8/2020).
• Belajar Tatap Muka Masih Menunggu Hasil Swab 2 Sekolah di Mempawah
Al Ghazali menyarankan pengelola pondok pesantren atau sekolah berasrama berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 soal langkah terbaik yang mesti diambil.
Meski begitu, Al Ghazali mempersilahkan pondok pesantren atau sekolah berasrama membuka kegiatan belajar-mengajar tatap muka setelah masa transisi ke normal baru.
"Kami sarankan untuk setiap pengelola sekolah berasrama, tidak hanya pesantren itu untuk koordinasi lah ya dengan Gugus Tugas Covid-19, langkah terbaiknya bagaimana," ujar Al Ghazali. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/ketua-kpaid-kayong-utara-al-ghazali.jpg)