Bantu Ringankan Beban Orangtua, GP Ansor Ketapang Sediakan WiFi Gratis bagi Pelajar Belajar Daring

GP Ansor Kabupaten Ketapang berharap ini bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat yang mampu untuk bisa menyediakan WiFi secara gratis

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Ketua PC GP Ansor Ketapang, Abdul Ghofar dan foto Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP. GP) Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ketapang Menyediakan WiFi gratis bagi anak-anak yang belajar secara daring/online.
Penyediaan WiFi gratis upaya untuk meringankan beban orangtua yang kurang mampu.

Penyediaan WiFi gratis tersebut diinisiasi oleh Ketua PC GP Ansor Ketapang, Abdul Ghofar yang beralamat di Jl. WR. Mongonsidi Gg. Jama’ah Desa Baru Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang tepat di kediaman Abdul Ghofar.
Tidak hanya itu para kader-kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser juga bisa membantu siswa-siswi yang kesulitan dalam mengoperasikan perangkat media dan tak terbiasa belajar secara daring tersebut.

 

Kelurahan Sungai Garam Hilir Singkawang Berikan Layanan Wifi Gratis untuk Pelajar

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ketapang, Abdul Ghofar saat diskusi bersama sejumlah sahabat-sahabat dari jajaran pengurus dan kader-kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ketapang memaparkan tentang problematika pendidikan dari perkotaan hingga perdesaan yang saat ini menjadi hangat diperbincangkan oleh kalangan masyarakat ,tak terlepas para orangtua murid tentang pemberlakuan model pembelajaran secara daring ini.
"Dalam hal ini dapat beberapa kesimpulan bahwa problem pendidikan saat ini adalah soal mahalnya biaya pendidikan dan kurang efektifnya belajar online," kata  Abdul Ghofar, Selasa (11/8/2020

Untuk menindaklanjuti pada problem pendidikan tersebut usaha kami yaitu memberikan fasilitas WiFi Gratis dan turut serta membimbing siswa-siswi dalam proses belajar-mengajar daring, Imbuhnya.

Abdul Ghofar menambahkan, GP Ansor Kabupaten Ketapang berharap ini bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat yang mampu untuk bisa menyediakan WiFi secara gratis kepada siswa-siswi yang sangat membutuhkan.

“Tidak perlu khawatir jika WiFi gratis dianggap akan membawa dampak negatif bagi anak. WiFi ini hanya aktif pada jam sekolah, apabila sudah selesai kegiatan belajar, maka otomatis jaringan internet WiFi akan mati. Sehingga tidak bisa diakses untuk membuka hal-hal di luar pendidikan anak,” pungkas  Abdul Ghofar.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved