VIDEO: Harisson Beberkan Kasus Konfirmasi Guru dan Pelajar di Kalbar, Ini Rinciannya
Seperti yang kita lihat masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa tanpa menerapkan protokol kesehatan itu yang membuat resiko tertular.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan sampai saat ini total kasus konfirmasi Covid-19 dari populasi sampel guru dan siswa yang telah diperiksa sebanyak 14 orang pelajar, 8 guru , serta 1 pendamping Laboratorium yang dinyatakan positif Covid-19.
Harisson menyampaikan sebaran kasus konfirmasi untuk guru dan siswa yang terkonfirmasi Covid-19 tersebar di SMAN 1 Pontianak ada 1 pendamping Lab dan 3 guru yang positif covid-19 tetapi sudah dinyatakan sembuh dan sudah dilakukan pemeriksaan ulang.
Kemudian SMPN 1 Pontianak ada 3 orang guru, SMA N 2 Pontianak ada 2 orang guru, SMA N 3 Pontianak 2 orang guru dan 1 murid.Lalu kasus konfirmasi guru dan murid di Kabupaten Ketapang di SMA N 1 Ketapang ada 6 murid, SMP N 1 Ketapang 2 orang murid.
• Kabar Gembira, Dinkes Umumkan Sintang Nol Kasus Positif Corona
Sedangkan di SMP N 1 Sambas ada 3 orang murid. Kemudian di SMA N 1 Ngabang Landak ada 1 orang guru dan 2 orang murid.
“Ini hasil pemeriksaan kami sementara dan kami terus melakukan pemeriksan terhadap guru dan murid di beberapa kabupaten dan kota di Kalbar,” ujarnya kepada awak media, Senin (10/8/2020).
Ia mengatakan untuk pelaksanaan kontak tracing terhadap guru dan murid yang dinyatakan positif Covid-19 dilakukan pemeriksaan dari keluarga dan teman yang melakukan kontak langaung dengan pasien kasus konfirmasi untuk dilakukan pengambilan swab dan dikirim ke Untan untuk diperiksa.
• Update Data Terbaru Kasus Covid-19 di Sambas
Lanjutnya menyampaikan bahwa penularan kasus konfirmasi covid-19 setelah dilihat tertularnya para guru dan siswa akibat dari transmisi lokal atau penyebaran dari masyarakat sekitar.
“Seperti yang kita lihat masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa tanpa menerapkan protokol kesehatan itu yang membuat resiko tertular. Kita juga sudah melihat hasil dari populasi guru dan pelajar di beberapa daerah di Kalbar,” jelasnya.
Ia mengharapkan orang tua dan guru benar- benar memperhatikan siswanya mengenai pelaksanaan standar protokol kesehatan yang memang harus benar- benar dilaksanakan dengan penuh disiplin.
Dikatakannya jangan sampai dari sekolah mendapatkan kluster baru dan kenaikan kasus yang mengakibatkan terjadinya gelombang kedua.
“Jadi yang kita periksa sebelumnya guru dan murid yang sekolahnya berada di kabupaten kota. Kita sudah memeriksa sebanyak 604 orang sampel dari guru dan petugas lainnya yang sudah masuk ke Lab Untan ,”ujarnya.
Jadi dari pemeriksaan yang sudah dilakukan sebanyak 604 sampel terdapat 8 guru dan 1 pendamping Lab yang dinyatakan kasus konfirmasi dengan persentasenya sekitar 1.5 persen.
Sedangkan untuk murid sampel yang sudah diperiksa di Untan ada 495 sampel . Dimana sebelumnya ada 14 orang diantaranya dinyatakan kasus konfirmasi Covid-19 dengan persentasenya sekita 2.8 persen.
“Jadi untuk murid dan guru yang telah dinyatakan kasus konfirmasi langsung kita isolasi. Kalau di Kota di Isolasi di Rusunawa Nipah Kuning dan kabupaten kota lainnya langsung di isolasi di rumah isolasi Pemerintah Kabupaten kota,” jelasnya.
Ia mengatakan Diskes Provinsi dan Kabupaten Kota melakukan swab kepada populasi guru dan murid.
Dalam uji swab didapatkan kesimpulan bahwa persentase murid sekitar 2 .8 persen dari populasi murid yang saat ini terkonfirmasi positif covid-19 dan guru ada 1.5 persen dari populasi yang telah diperiksa.
• Satarudin Harap Tim Pansel Umumkan Seluruh Kandidat Direktur Perumda Tirta Khatulistiwa Yang Daftar
Ia mengingatkan masyarakat bahwa sebenarnya bila digeneralisir hasil pemeriksaan sampel guru dan murid di beberapa kabupaten dan kota di Kalbar maka saat ini di Daerah Kalbar ada sekitar 2 sampai 3 persen orang yang terkonfirmasi covid-19 dan dalam keadaan asimtomatik (tidak bergejala) melakukan aktivitas diluar rumah.