Fanshurullah Usulkan Mempawah Jadi Kota Pertama Gunakan Jaringan Gas LNG

Sementara menurutnya untuk gas bumi, sudah banyak dan sudah diterapkan BPH Migas di 52 kabupaten/kota. Ia mengatakan adanya jaringan gas rumah tangga

TRIBUNPONTIANAK/Rivaldi Ade Musliadi
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa (kanan) saat memberikan konferensi pers terkait rencana pembangunan jaringan pipa gas di Kalbar, Sabtu (15/6). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala BPH Migas Republik Indonesia, Muhammad Fanshurullah Asa, telah mengusulkan kepada Komisi VII DPR RI agar Kabupaten Mempawah dapat dijadikan sebagai kota pertama jaringan gas rumah tangga berbasis LNG.

"Saya telah mengusulkan ke Komisi VII DPR RI agar menjadikan Kabupaten Mempawah menjadi kota pertama jaringan gas rumahtangga berbasis LNG dan ini yang pertama di Indonesia," ujar Fanshurullah, Rabu (5/8/2020).

Sementara menurutnya untuk gas bumi, sudah banyak dan sudah diterapkan BPH Migas di 52 kabupaten/kota. Ia mengatakan adanya jaringan gas rumah tangga berbasiskan LGN.

"Dengan adanya LGN ini kita bisa menjamin tidak akan ada kelangkaan gas LPG di Kabupaten Mempawah. Harganya juga lebih murah, dan ibu rumahtangga tidak perlu capek lagi mengangkat dan mengantri gas kemana-mana," tuturnya.

Ia juga menilai Pelabuhan Kijing yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat akan berdampak pada pembangunan di Kalbar, khususnya Mempawah.

"Ini akan memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan industri Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Mempawah. Kami mengusulkan agar kawasan Pelabuhan Kijing, apabila dikaitkan dengan fungsi BPH Migas, agar dijadikan kawasan ekonomi khusus berbasiskan gas, bukan hanya BBM," jelasnya.

Menurutnya, karena gas ini bersih (clean energy), sehingga bisa mendukung upaya Kalimantan maupun Kalimantan Barat agar menjadi paru-paru dunia. Dari segi harga, jauh lebih murah daripada BBM, sehingga akan lebih bagus untuk menggerakkan ekonomi dan investasi.

Kadisperindag Kayong Utara Belum Dapat Pastikan Kapan Pasar Rakyat Sukadana Beroperasi

"Caranya, pada jangka panjang, seperti yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, akan dibangun pipa gas Trans Kalimantan. Apakah nanti Natuna menuju Kalbar, atau dari Kalteng menuju Kalbar. Tapi dalam jangka pendek, karena permintaan gas belum signifikan di Kalbar, nantinya bisa digunakan Terminal LNG di Pelabuhan Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved