Video : Gubernur Sutarmidji Akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Dikatakannya bisa saja kasus guru tersebut bukan virus covid-19 karena petugas Lab biasanya berhadapan dengan hal seperti itu.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji memberikan arahan pelaksanaan pembelajaran tatatan normal baru pada satuan pendidikan terkait Covid-19 tahun pembelajaran 2020-2021 secara virtual di Data Analityc Room Kantor Gubernur , Selasa (4/8/2020).

Gubernur Sutarmidji sebut akan dilakukan uji coba untuk penerapan pembelajaran tatap muka di mulai dari Kota Pontianak dan uji coba sekolah di SMA N 1 Pontianak dan SMP N 1 Pontianak.

“Kita sedang kordinasi dengan Pak Wali kapan kita mulai.

Tapi di dua sekolah itu guru sudah di swab PCR dan murid sudah di rapid test dan tidak ditemukan murid yang reaktif,” ujarnya kepada awak media, Selasa (4/8/2020).

BREAKING NEWS - 16 Pekerja Proyek Bangunan di Kubu Raya Asal Jawa Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Ia mengatakan guru yang dinyatakan kasus konfirmasi covid-19 sebelumnya sudah sembuh yang merupakan seorang guru laboratorium.

Dikatakannya bisa saja kasus guru tersebut bukan virus covid-19 karena petugas Lab biasanya berhadapan dengan hal seperti itu.

Sedangkan terkait uji coba pembelajaran tatap muka untuk inovasi yang dilakukan diserahkan langsung kepada masing- masing sekolah.

“ Bisa saja nanti pelajaran yang diberikan adalah pelajaran yang akan di UN kan atau bisa juga pelajaran seperti biasa tapi waktunya hanya 20 menit,” ujarnya.

Ia mengatakan terkait akan dilakukan uji coba pembelajaran tatap muka untuk mengurangi beban psikologis anak yang selama ini selalu dirumah dan ketika sudah belajar tatap muka para siswa bisa bertemu dengan teman- temannya.

“ Tapi kita akan tetap lakukan swab dan rapid test terus dan mungkin dengan sampel tertentu.

Lalu dengan rapid test kedepan akan 2 minggu sekali dilakukan rapid test,” ujarnya.

Soal & Jawaban TVRI Tanggal 5 Agustus 2020 Kelas 1-3 SD Soal & Jawaban 5 Agustus 2020 Kelas 4-6 SD

Ia menjelaskan dalam mempersiapan pembelajaran tatap muka tentu akan perlu banyak alat rapid test yang akan digunakan dan tentu akan memerlukan biaya yang besar.

Tapi itu bukan menjadi masalah baginya asalkan masyarakat Kalbar sehat .

“Sebenarnya untuk swab mahal bisa Rp 600 ribu per orang, tapi rapid test hanya Rp 150 sampai 200 ribu.

Kalau murid di Kalbar saat ini ada sekitar 300 ribu,”ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved