PDIP Kalbar Berduka
Hantar Jenazah Almarhum Bambang Ganefo, Sujiwo : Masyarakat Kubu Raya dan PDIP Merasa Kehilangan
Bambang Ganefo, menurutnya, semasa hidup juga dikenal sebagai politisi yang sangat militan dan selalu berjuang untuk kepentingan masyarakat.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo turut berduka cita atas wafatnya Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya periode 2014-2019, yakni Bambang Ganefo Putra, pada Senin (3/8/2020).
Ungkapan duka itu disampaikan Sujiwo saat melayat ke rumah duka, di wilayah Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, pada Selasa (4/8/2020) pagi.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Bapak Bambang Ganefo Putra,” ujarnya seusai mengantar jenazah di Pemakaman Umum Muslim Patok 18 Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya.
Ia mengenang Anggota DPRD Kalimantan Barat dari Daerah Pemilihan Kubu Raya-Mempawah itu sebagai sosok yang berdedikasi tinggi.
Bambang Ganefo, menurutnya, semasa hidup juga dikenal sebagai politisi yang sangat militan dan selalu berjuang untuk kepentingan masyarakat.
"Saya mengenal almarhum sejak puluhan tahun lalu.
Selama masa itu, tak sekalipun beliau membuat saya kecewa.
Saya berani memberi kesaksian bahwasanya beliau adalah orang baik," ucapnya.

• Wabup Sujiwo Sebut Kesejahteraan Anggota BPD Perlu Ditingkatkan
• Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar Lasarus Ucapkan HUT ke-12 Tribun Pontianak
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo turut berdukacita atas wafatnya Anggota DPRD Provinsi Kalbar dari fraksi PDI Perjuangan, Bambang Ganefo Putra.
Ungkapan dukacita itu disampaikan Sujiwo saat melayat ke rumah duka, Selasa (4/8/2020).
"Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Kubu Raya.
Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya Bapak Bambang Ganefo Putra, Anggota DPRD Kalbar dari fraksi PDI Perjuangan," kata Sujiwo di Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya.
Sujiwo merasa begitu kehilangan politikus kelahiran Lamongan, 13 Desember 1963 tersebut.
Rasa kehilangan bukan cuma bagi dirinya pribadi, tetapi bagi masyarakat Kubu Raya dan keluarga besar PDI Perjuangan Kalimantan Barat.